London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu waktu setempat (29/6/2022), berbalik arah dari keuntungan selama tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,15 persen atau 11,09 poin, menjadi menetap di 7.312,32 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,90 persen atau 65,09 poin menjadi 7.323,41 poin pada Selasa (28/6/2022), setelah menguat 0,69 persen atau 49,51 poin menjadi 7.258,32 poin pada Senin (27/6/2022), dan melonjak 2,68 persen atau 188,36 poin menjadi 7.208,81 poin pada Jumat (24/6/2022).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 12,59 persen.
Baca juga: ONS: Produk Domestik Bruto Inggris susut 0,3 persen pada April 2022

Diikuti oleh saham perusahaan pengembang dan investasi properti terbesar di Inggris British Land Company PLC yang anjlok 8,66 persen, serta perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel multinasional Inggris Ocado Group PLC berkurang 7,3 persen.

Sementara itu, Standard Chartered PLC, sebuah perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional Inggris menguat 2,90 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC yang meningkat 2,48 persen, serta perusahaan pemasok air, pengolahan limbah dan layanan utilitas di seluruh Inggris Raya, Eropa, dan Amerika Serikat Severn Trent PLC terkerek 2,04 persen.

Baca juga: BoE akan naikkan suku bunga lagi, dipicu inflasi menuju 10 persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022