Sebenarnya, dari seluruh kementerian ini yang paling susah dan paling berat tugasnya adalah Menpora.
Jakarta (ANTARA) - Tokoh senior Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Fachry Ali menyampaikan komitmennya untuk membantu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam membangun generasi muda agar dapat menjadi kader-kader bangsa Indonesia.

"Kami mendukung sepenuhnya Pak Menpora melaksanakan tugas sucinya, yaitu membangun kader-kader bangsa dari generasi muda," kata Fachry yang juga merupakan Pengawas Yapmic ini, usai menemui Menpora Zainudin Amali, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (7/7), sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat.

Menurutnya, dukungan tersebut muncul karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI merupakan kementerian di Indonesia yang memiliki tugas serta fungsi paling berat.

"Sebenarnya, dari seluruh kementerian ini yang paling susah dan paling berat tugasnya adalah Menpora," kata Fachry.

Lebih lanjut, dia menjelaskan Menpora memimpin kementerian yang memiliki tugas dan fungsi yang paling berat, yakni bertanggung jawab untuk mengatur persoalan olahraga di Tanah Air sekaligus mengatur generasi muda sebagai salah satu elemen masyarakat dengan jumlah paling besar saat ini.
Baca juga: Perkumpulan Kader Bangsa saran libatkan pemuda bantu tangani COVID-19
Baca juga: Legislator: Bangsa ini butuh peran kader PMII



"Sudah (mengatur) olahraga digabung juga dengan generasi muda, apalagi generasi muda dalam struktur saat ini adalah yang terbesar (jumlahnya). Bayangkan, Menpora berupaya mengatur begitu banyak generasi muda yang sekarang ini. Itu adalah persoalan yang berat sekali," ujar dia.

Di samping itu, ia juga menilai kaderisasi anak-anak bangsa memang harus terus dilakukan, karena selama ini krisis yang dihadapi Indonesia adalah krisis pengaderan anak bangsa yang mampu memahami sejarah, budaya, sosiologi, dan antropologi bangsa.

"Beberapa kasus yang ada belum lama ini menunjukkan bahwa kita mengalami krisis pengaderan pada semangat kebangsaan. Sebelumnya, kesadaran tentang masyarakat, terutama pada generasi milenial mengenai nasib bangsa itu mengindikasikan tentang kegagalan pengaderan," kata Fachry.

Pada sisi lain, dalam kesempatan yang sama, Presidium KAHMI Rayon Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Prof Kusmana menilai program mengembangkan generasi muda sebagai kader bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga harus didukung oleh masyarakat.

Dia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Zainudin Amali terhadap segala usaha KAHMI dalam mengembangkan generasi muda di berbagai aspek.

"Mudah-mudahan usaha ini terus berlanjut dan Indonesia bisa mencapai satu prestasi untuk ke depan yang lebih baik dari sebelumnya, baik olahraga maupun kepemimpinan dalam organisasi kepemudaan," kata Kusmana.
Baca juga: PDIP ingin kader teladani tokoh pejuang bangsa
Baca juga: Mischka dan Devon jadi Kader Bela Negara karena harumkan bangsa

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022