HIMARS telah menciptakan perbedaan besar di medan tempur
Jakarta (ANTARA) - Dari zaman ke zaman, selalu ada alat perang terbaru yang tercanggih di zamannya yang mengubah pendulum perang, seperti radar, bomber B-29 dan tank T-34 dalam Perang Dunia Kedua.

Radar dan B-29 telah membuat sekutu pimpinan Amerika Serikat mengungguli Nazi Jerman, sedangkan tank T-34 milik Uni Soviet menjadi mesin perang utama yang membuat Nazi terus terdesak di front timur sampai menyerah tanpa syarat sehingga mengakhiri Perang Dunia Kedua.

Bahkan ketika diplomasi tak bisa mengakhiri perang, alat perang pengubah konstelasi kekuatan perang acap memaksa pihak-pihak bertikai masuk kembali ke bilik perundingan.

Pola itu terus terjadi sampai kini, termasuk dalam perang Ukraina-Rusia yang Minggu 24 Juli ini tepat berumur lima bulan.

Di antara pengubah pendulum perang Ukraina adalah HIMARS M142, wahana peluncur roket presisi tinggi yang sangat mobile.

Akhir Juni lalu Ukraina menyatakan sukses menghancurkan sebuah pangkalan militer Rusia di Izyum di Ukraina timur sampai menewaskan sedikitnya 40 serdadu Rusia.

Serangan lain dalam hari yang sama menyasar target berbeda telah merenggut nyawa komandan resimen elit lintas udara Rusia, VDV.

Itu adalah dua target besar yang menjadi korban pertama HIMARS.

HIMARS membuat Ukraina untuk pertama kalinya sejak diinvasi Rusia akhir Februari lalu, bisa menyerang garis belakang pertahanan Rusia.

Amerika Serikat mengirimi Ukraina dengan HIMARS M142 setelah Rusia tak kian menguasai Donbas dan Luhansk setelah didahului bombardemen artileri berat dari jarak jauh baik dari darat maupun udara.

Bombardemen itu berkurang belakangan ini sejak Ukraina memiliki HIMARS.

Alat perang canggih buatan AS ini seketika menjadi andalan Ukraina dalam menghancurkan target-target penting Rusia, termasuk sistem pertahanan udara dan gudang senjata.

Ukraina juga menjadi mulai berani melancarkan ofensif darat ke wilayah-wilayah yang diduduki Rusia, termasuk Kherson di Ukraina selatan.

"HIMARS telah menciptakan perbedaan besar di medan tempur," cuit Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, 9 Juli lalu.

Rusia sendiri tersentak sampai Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menyatakan prioritas utama militer Rusia saat ini adalah menghancurkan HIMARS.


Baca juga: AS jajaki kemungkinan kirim jet tempur ke Ukraina
Baca juga: AS umumkan bantuan keamanan 270 juta dolar untuk Ukraina



Selanjutnya: Paksa Rusia berunding
 

Copyright © ANTARA 2022