Jakarta (ANTARA) - PT Bank BTPN Tbk siap menjaga momentum pertumbuhan kredit perseroan yang pada paruh pertama 2022 telah berhasil tumbuh hingga dua digit.

Per akhir Juni 2022, total kredit yang disalurkan Bank BTPN meningkat sebesar 10 persen, ke posisi Rp149,26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp135,57 triliun.

"BTPN akan tetap jaga momentum untuk pertumbuhan loan. Tentunya ini akan mengkontribusikan pada pertumbuhan interest income kami," kata Direktur Keuangan Bank BTPN Hanna Tantani saat jumpa pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) Bank BTPN sendiri pada semester I-2022 tumbuh 2 persen, menjadi Rp5,72 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,59 triliun.

Baca juga: BTPN raih laba bersih Rp1,68 triliun pada paruh pertama 2022

Hanna menyampaikan, perseroan juga akan menjaga beban bunga atau interest expense perseroan yang pada paruh pertama tahun ini berhasil turun 9 persen, menjadi Rp1,7 triliun dari periode yang sama 2021 sebesar Rp1,88 triliun.

"Upaya kami adalah dengan memberikan feature-feature baru ya untuk mengundang dana masuk, sehingga tidak melulu menarik dana dengan membayar melalui interest expenses. Jadi itu adalah strategi kami untuk menjaga NIM dan NII kami," ujar Hanna.

Sepanjang semester I-2022, marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) Bank BTPN mencapai 6,34 persen, turun 0,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 6,76 persen.

"Namun tentu saja sebagaimana kita ketahui, kita ada beberapa portfolio mix ya, sehingga dari ritel ini suatu portfolio yang kita akan juga untuk men-defend portfolio mix dari ritel itu supaya juga untuk bisa jaga NIM ke depannya," kata Hanna.

Baca juga: BTPN Syariah raih laba bersih Rp856 miliar pada semester I 2022

Perseroan saat ini juga terus mengembangkan Jenius, pionir digital banking di Indonesia guna melayani segmen nasabah yang lebih luas. Jenius melaporkan pertumbuhan pengguna terdaftar sebesar 19 persen, dari 3,35 juta per Juni 2021 menjadi hampir 4 juta di periode yang sama tahun ini.

Funding balance atau DPK yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 12 persen menjadi Rp17,3 triliun dari Rp15,4 triliun pada akhir Juni 2022. Flexi cash atau total disbursement credit yang disalurkan mencapai Rp602 miliar atau naik 148 persen dari Rp243 miliar.

"Sejak merger, BTPN sudah banyak mengerjakan kapabilitas dan feature baru. Itu juga membawa fee income kepada Bank BTPN sehingga mendukung operating income kami," ujar Hanna.

Pada paruh pertama tahun ini, Bank BTPN berhasil meraih laba bersih setelah pajak (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,68 triliun, meningkat 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,64 triliun.

Baca juga: Jenius kenalkan dua fitur terbarunya Split Pay dan Cicilan Jenius Pay

Baca juga: Jenius bantu pengguna jaga arus kas melalui fitur Split Pay

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022