Solo (ANTARA) - Berbagai tarian dolanan anak (permainan anak) khas Indonesia ditampilkan dalam  upacara penutupan ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

Permainan anak yang diharmonisasi menjadi tarian itu seperti engrang batok yang berasal dari Sulawesi Selatan, ular naga (Jakarta), Lepetan (Jawa Tengah), dan Rangkuh Alu (Nusa Tenggara Timur).

Adapun para penarinya berasal dari Sanggar Semarak Candrakirana Art Center Surakarta, siswa dari SLB Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surakarta, dan mahasiswa seni tari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Tarian tersebut merupakan refleksi dari keharmonisan dan satu kesatuan yang menjadi karakteristik masyarakat Indonesia. Puncak dari acara tarian ini ditutup oleh penampilan musisi Alffy Rev dan Novia Bachmid yang menyanyikan lagu-lagu daerah.

Upacara penutupan ASEAN Para Games 2022 juga menampilkan teknologi canggih yang tidak ada saat pembukaan. Tetapi teknologi ini hanya bisa disaksikan bagi penonton yang melihat melalui broadcast, artinya hanya yang menonton melalui layar kaca yang bisa melihat.

Penutupan ASEAN Para Games 2022 dihadiri sekitar 10.000 orang. Panitia pelaksana mengurangi kapasitas penonton untuk masyarakat umum. Saat pembukaan, tiket bagi umum berjumlah 4.500 tiket, kini hanya dibagikan 2.000 tiket saja.

Pada upacara penutupan ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, dilakukan pengamanan berlapis. Pemeriksaan dilakukan mulai dari gate terluar hingga pintu masuk di dalam area stadion.


Baca juga: Jan Ethes tonton langsung penutupan ASEAN Para Games
Baca juga: "Moving on" Andien awali upacara penutupan APG 2022
Baca juga: Presiden hadiri penutupan ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022