Banda Aceh (ANTARA News) - Tim ahli pertambangan Amerika Serikat (AS) ikut menangani sumur bor yang mengeluarkan gas beracun di Desa Palong, Kecamatan Glumpang Baro Kabupaten Pidie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Sumur bor yang tiba-tiba mengeluarkan gas dan mengakibatkan sedikitnya 25 jiwa penduduk harus dirawat di rumah sakit itu kini sedang dalam penanganan dan penelitian tim ahli pertambangan dari International Personal Service (IPS) AS," kata Camat Kecamatan Glumpang Baro, Bustmaman Ahmad, di Pidie, Jumat. Ia menjelaskan, menculnya gas itu berawal ketika sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO) asing menggali sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air kepada masyarakat setempat pada 22 Maret 2006, namun pada kedalaman 50 meter, tiba-tiba muncul air hitam yang disertai semburan gas. Tim ahli pertambangan AS yang membantu menangani masalah sumur gas itu termasuk juga fasilitator pembangunan sumur bor di desa tersebut. "Masyarakat yang menghirup gas tersebut langsung muntah-muntah serta ada yang sampai pingsan. Kondisi itu membuat sedikitnya 25 warga sekitar sumur terpaksa dirawat dirawat dan hingga kini masih ada 14 korban lainnya masih dalam perawatan medis di rumah sakit umum Sigli," ujar Camat. Tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat semburan gas di sumur bor desa tersebut, tambahnya. Bustamam mengatakan saat ini terdapat 403 jiwa atau 99 kepala keluarga (KK) masyarakat Desa Palong yang terpaksa mengungsi di salah satu gedung sekolah desa tetangga untuk menghindari gas beracun tersebut. "Akan tetapi, ratusan jiwa pengungsi itu akan dipulangkan jika tim ahli pertambangan itu menyatakan situasi di desa tersebut sudah aman," ujarnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006