Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi pilar pertanian di Kawasan Timur Indonesia (KTI) menuju Indonesia Maju, Mandiri dan Modern di tengah krisis pangan global.

"Peningkatan peran Unhas sangat penting guna menghadapi krisis global yang akan menggerus kualitas kesejahteraan manusia, baik pada level global, regional dan nasional, terutama yang terjadi pada sektor pangan," kata Mentan saat membawakan orasi dalam Dies Natalis ke-66 Unhas di Kampus Unhas, Makassar, Sabtu.

Menurutnya, di tengah tantangan bangsa yang sangat berat di masa depan, Unhas harus tampil untuk membangkitkan dan membahanakan kekuatan nalar dan gengsi kultural, sebagai landasan atau pilar untuk menuju Indonesia Maju, Mandiri dan Modern.

Utamanya, menjawab berbagai tantangan global yang sedang mengalami turbulensi. Oleh karena itu Unhas harus mengambil peranan yang strategis untuk mewujudkannya.

Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini menegaskan salah satu tanggungjawab utama perguruan tinggi, khususnya Unhas adalah membangun dan menetaskan bibit dan benih nalar yang paripurna.

Perguruan tinggi harus menjadi driver yang menumbuhkan visi dan misi sosial yang bisa dijadikan sebagai pendasaran kehidupan sosial.

Baca juga: Gubernur Sulsel dorong Unhas jadi pusat riset energi terbarukan

"Untuk menciptakan visi dan misi yang paripurna, kita tidak boleh saling membohongi kata hatimu, jangan bohongi nalarmu. Kalau kita saling membohongi nalar, kalau kita membiasakan diri membohongi nurani kita, maka kita tidak berada dalam dunia akademia yang utuh," tegasnya.

Prinsipnya, Unhas harus memiliki Character of Knowledge, Integrity, Morality, vision, affiliation, collaboration dan kesadaran emosional yang berbasis pada kepentingan bangsa dan negara.

Kampus Universitas seperti Unhas, tidak boleh ternoda oleh cara-cara yang pragmatis dan transaksional untuk kepentingan jangka pendek

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa SYL tersebut SYL meminta Unhas untuk menguatkan penalaran guna menghasilkan karya-karya teori dan teknologi. Dengan penalaran, Unhas harus membongkar paradigma yang sudah usang dan menggantikan dengan paradigma baru yang lebih bersesuaian dengan spirit zaman.

"Dengan itulah Unhas akan memperkuat landasan kehadirannya. Dengan itu pula Unhas akan memperkuat batu loncatannya. Dan dengan loncatan itulah Unhas akan terkognisi dalam konstelasi akademia," urainya.

Baca juga: Guru Besar Unhas acungi jempol Gubernur tak perpanjang kontrak Vale
Baca juga: Mentan dorong petani milenial kreatif dan inovatif

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022