Kondisi angin kencang juga berpotensi terjadi
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak tiga wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) diperkirakan mengalami musim hujan 2022-2023 lebih awal dari pada daerah lain di provinsi itu.

"Wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih awal tersebar di Kabupaten Manggarai Barat bagian timur, Manggarai bagian tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Rahmattulloh Adji ketika dihubungi di Kupang, Jumat

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkiraan musim hujan 2022-2023 di wilayah NTT.

Rahmattulloh menjelaskan saat ini ketiga wilayah itu serta wilayah lain di NTT sedang dalam masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.

Baca juga: BMKG imbau warga waspadai dampak peralihan musim di NTT

Baca juga: BMKG: Waspadai hari tanpa hujan ekstrem di 9 daerah NTT


Namun tiga wilayah tersebut diperkirakan mengalami musim hujan lebih cepat pada Dasarian III Oktober 2022.

Rahmattulloh meminta agar masyarakat di wilayah yang mengalami musim hujan lebih awal agar menyiapkan langkah antisipasi atau pencegahan potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Masyarakat yang tinggal di wilayah lereng, kata dia perlu lebih waspada terhadap potensi ancaman tanah longsor dan siap mengevakuasi diri ketika terjadi hujan deras dalam waktu yang lama.

Sedangkan yang tinggal di wilayah rendah agar dapat mengantisipasi banjir seperti membersihkan saluran air atau sampah di lingkungan sekitar.

"Kondisi angin kencang juga berpotensi terjadi sehingga pohon-pohon yang sudah rapuh juga agar dipangkas untuk meminimalisir risiko," katanya.

Ia juga menyarankan masyarakat agar terus memantau informasi cuaca dari BMKG untuk memahami ancaman bencana di lingkungan sekitar sehingga bisa menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang dibutuhkan.

Baca juga: BMKG sebut dua zona musim di NTT belum memasuki musim hujan

Baca juga: BMKG imbau delapan wilayah NTT antisipasi musim hujan di atas normal

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022