Tangerang (ANTARA) - Konsumsi berlebihan dapat menimbulkan permasalahan sampah makanan yang dapat berpengaruh pada kelestarian lingkungan, sehingga penting untuk memahami konsep keberlanjutan pangan.

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, Organisasi Pangan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih peduli pada limbah makanan dengan makan sesuai kebutuhan.

"Jangan sampai menyisakan makanan, jadi kalau pesan makan secukupnya, kalau masak sesuai porsinya, jangan sampai tersisa makanannya," ujar Dewi dalam jumpa pers "Eathink Market Fest 2022" di Alam Sutera, Tangerang, Selasa.

Baca juga: Sampah makanan buruk buat lingkungan, padahal bisa diolah lagi

Food Security & Nutrition Officer - FAO Representative Dewi Fatmaningrum mengatakan timbulan sampah makanan banyak ditemukan pada restoran-restoran all you can eat atau bebas makan dan acara hajatan.

Menurut Dewi, seseorang memiliki kecenderungan untuk mengambil sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kemampuan tubuh untuk mengolahnya saat mendapat kebebasan untuk makan.

"Kebanyakan orang ngambil makanan banyak-banyak, semua pengin diambil akhirnya dibuang. Kalau makan di tempat yang beri lalapan, kalau enggak suka bilang langsung daripada akhirnya dibuang," kata Dewi.

Cara lain untuk mengurangi sampah makanan adalah dengan melakukan kompos dan memanfaatkan sisa bahan makanan.

Sementara itu, untuk meningkatkan kesadaran generasi milenial terhadap tanggung jawab dalam konsumsi makanan, digelar sebuah acara bertajuk Eathink Market Fest 2022.

Festival ini akan diadakan di Open Door – Flavor Bliss, Alam Sutera pada 15-16 Oktober 2022. Acara tersebut berisi workshop, talkshow mengenai sustainable & healthy living, demo masak oleh alumni MasterChef Indonesia, live music oleh RAN dan sustainable bazaar oleh 50 tenant yang menawarkan bahan makanan ramah lingkungan dan ramah di kantong.

Baca juga: Lima kiat siapkan makanan sehat ala alumni Masterchef Indonesia

Baca juga: Gerakan Makan Tanpa Sisa targetkan 14 ton sampah dikelola jadi kompos

Baca juga: Industri perhotelan diajak ubah perilaku pemanfaatan makanan

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022