Kami mengedepankan kualitas dibandingkan kuantitas sehingga tentunya kredit akan tumbuh secara konservatif kepada debitur-debitur yang memang sudah menjadi target pasar secara jangka panjang
Jakarta (ANTARA) - Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI Novita Widya Anggraini menargetkan kredit akan tumbuh lebih konservatif pada tahun 2023, yakni dalam kisaran 7 persen hingga 9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

"Kami mengedepankan kualitas dibandingkan kuantitas sehingga tentunya kredit akan tumbuh secara konservatif kepada debitur-debitur yang memang sudah menjadi target pasar secara jangka panjang," ungkap Novita dalam Konferensi Pers Kinerja BNI Kuartal III 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Dengan demikian, penyaluran kredit BNI pada tahun depan akan fokus kepada korporasi dengan top tier dan cross selingg dari debitur tersebut, serta rantai nilainya.

Per September 2022, kredit BNI telah berhasil tumbuh 9,1 persen (yoy), yang berfokus pada debitur debitur top tier atau regional champion serta di segmen segmen industri yang prospektif, seperti manufaktur, Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), petrokimia, energi konstruksi, dan agribisnis.

Di sisi lain, ia menyebutkan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) BNI pada tahun 2023 ditargetkan akan berada dalam rentang 4,5 persen sampai 4,7 persen.

Sementara dari segi rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL), trennya pun terus membaik dimana per September 2022 berada di kisaran tiga persen dan kini terus membaik.

Novita berharap pada tahun depan NPL akan lebih baik lagi di kisaran 2,5 persen. Namun memang akan terdapat implikasi efisiensi dari sisi biaya kredit atau Cost of Fund (CoF) sehingga pada tahun depan CoF BNI akan berada dalam kisaran 1,5 persen.

"Tentunya semua perkiraan tersebut sudah memperhitungkan jika stimulus restrukturisasi COVID-19 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan berakhir tahun depan," tuturnya.

Ia menjelaskan ​​​​​target-target tersebut merupakan sedikit gambaran dari Rencana Bisnis Bank (RBB) 2023 BNI yang masih disusun. Perseroan akan terus mengevaluasi berbagai perkiraan dalam RBB dengan mempertimbangkan fluktuasi pasar yang terus berkembang.

Baca juga: BNI bukukan laba Rp13,7 triliun di triwulan III, melonjak 76,8 persen
Baca juga: Kredit BNI tumbuh 9,1 persen di triwulan III, menjadi Rp622,61 triliun
Baca juga: BNI waspadai potensi peningkatan risiko yang akan dihadapi Indonesia

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022