Brussels (ANTARA) - Uni Eropa dapat memberlakukan pembatasan harga gas musim dingin ini untuk menahan lonjakan harga yang berlebihan, tetapi hanya jika negara-negara memberikan mandat kepada Brussels untuk mengusulkan tindakan tersebut, kata kepala energi blok itu, Rabu (26/10/2022).

Setelah berbulan-bulan harga gas yang tinggi didorong oleh pemangkasan pasokan Rusia dan 27 negara UE sedang mempertimbangkan apakah akan membatasi harga - meskipun dengan negara-negara masih terpecah atas gagasan itu setelah berminggu-minggu pembicaraan, Brussels belum membuat proposal resmi untuk mewujudkannya.

Komisi Eropa mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya dapat membuat proposal hukum untuk pembatasan "dinamis" pada bursa gas Title Transfer Facility (TTF) Belanda, jika negara-negara UE meminta proposal semacam itu.

Komisaris energi UE Kadri Simson mengatakan masih mungkin untuk memiliki pembatasan itu pada waktunya untuk musim dingin. Komisi mengatakan batas harga akan dirancang sebagai "langkah terakhir" jika harga melonjak.

"Batas patokan gas TTF Belanda ini, kami dapat memperkenalkan musim dingin ini jika kami mendapatkan mandat," kata Simson kepada komite anggota parlemen UE.

Negara-negara UE dapat memberikan mandat itu pada pertemuan darurat para menteri energi UE pada 24 November, ketika mereka akan memutuskan apakah akan meminta Brussels untuk mengusulkan pembatasan tersebut.

Tetapi konsensus tentang gagasan itu tampak sulit dipahami ketika para menteri energi bertemu pada Selasa (25/10/2022), dengan negara-negara masih terpecah.

Jerman memimpin sekelompok kecil negara yang menentang pembatasan harga, memperingatkan bahwa membatasi harga yang dapat dibayar perusahaan untuk gas dapat membahayakan kemampuan mereka untuk membeli bahan bakar yang cukup karena Eropa menuju musim dingin dengan pasokan Rusia yang langka.

Italia, Belgia, Polandia, dan 12 negara lainnya menginginkan batas harga di seluruh UE, dengan alasan tekanan inflasi yang dipicu oleh lonjakan harga gas baru-baru ini pada ekonomi mereka.

Biasanya, mayoritas yang diperkuat dari 15 menteri dari negara-negara UE akan dapat meloloskan tindakan tersebut. Tetapi kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pekan lalu bahwa keputusan para menteri akan "dengan suara bulat" - memberi kesan satu negara akan dapat memblokirnya.

Baca juga: IEA: Dunia dalam "krisis energi global pertama yang sesungguhnya"
Baca juga: Uni Eropa berupaya tentukan batas harga gas
Baca juga: Harga minyak bangkit dari terendah, saat Rusia ancam setop ekspor

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022