Waspadai potensi gelombang dengan ketinggian 2,5-3 meter di Laut Sawu yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi gelombang setinggi 3 meter yang berpeluang melanda Laut Sawu, di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 29-31 Oktober 2022.

"Waspadai potensi gelombang dengan ketinggian 2,5-3 meter di Laut Sawu yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca maritim di perairan laut NTT yang berlaku 29-31 Oktober.

Selain Laut Sawu, potensi gelombang tinggi terjadi di Selat Sumba bagian barat dan Samudera Hindia selatan Sumba Sabu.

Potensi gelombang dengan kategori tinggi terutama di Laut Sawu perlu diwaspadai karena merupakan wilayah laut yang ramai dilewati kapal penumpang maupun kapal nelayan.

Syaeful mengimbau operator kapal feri maupun para nelayan agar meningkatkan kewaspadaan ketika hendak melintasi wilayah perairan tersebut.

Lebih lanjut ia menyebutkan sejumlah titik wilayah perairan laut lain di NTT berpeluang dilanda gelombang sedang (1,25,2,5 meter) yaitu perairan utara Flores, Selatan Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, perairan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

Sementara itu hasil analisa kondisi sinoptik menunjukkan umumnya angin bertiup dari arah Selatan ke Barat Daya dengan kecepatan 1-6 Skala Beaufort.

Diingatkan operator kapal dan para nelayan agar terus mengikuti dan memperbaharui informasi terkini cuaca maritim yang dipublikasikan BMKG agar menjadi referensi dalam mendukung kegiatan pelayaran, demikian Syaeful Hadi.

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang 4 meter berpeluang landa Laut Sawu

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang sangat tinggi di selatan Sumba-Sabu

Baca juga: BMKG imbau kapal nelayan waspadai gelombang 4 meter di Laut Sawu

Baca juga: Warga Sumba Timur terseret gelombang ditemukan meninggal

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022