Jakarta (ANTARA) - Pianis Jazz Sri Hanuraga mengatakan, lebih nyaman memainkan digital piano untuk mendapatkan dinamika permainannya pada segmen piano elektrik.

Perbedaan digital piano adalah pada saat tuts ditekan, jari merasakan sedikit bobot. Ini dapat mempengaruhi dinamika permainan dibandingkan instrumen piano lain semisal keyboard.

"Lebih nyaman lagi, terutama untuk main pelan (forte), dinamikanya tuh dapat," ujar Hanuraga kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu.

Karena problem tuts saat ditekan tersebut, Hanuraga selama ini lebih mengapresiasi piano akustik.

"Saya punya problem banget ketika mesti main nada (sound) piano dengan alat yang elektrik," kata Hanuraga.

Namun bagi Hanuraga, digital piano menunjukkan kelasnya saat dia menjajal seri Privia PX-S7000 di Sedayu Indo Golf Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (22/11).

Baca juga: Lee Jong-suk nyanyi sambil main piano di temu penggemar Jakarta
Baca juga: jakarta tuan rumah kompetisi piano internasional

Hanuraga menyukai nada yang dikeluarkan dari digital piano itu karena menyerupai nada piano akustik saat tuts ditekan.

Bedanya, pada piano seri PX-S7000 itu terdapat "sound bank" atau memori pada instrumen musik yang bisa menghasilkan efek suara untuk digunakan saat permainan, itu tidak terdapat pada piano akustik.

Di tempat yang sama, Direktur Penjualan Kairos Multi Jaya Athanasius Cahyo Budiono, selaku distributor resmi alat musik Casio yang mengeluarkan seri PX-S7000, menjelaskan, bobot tuts diperoleh digital piano karena terbuat dari campuran material kayu.

Material kayu yang membuat pianis merasakan kenyamanan berbeda ketika memainkan digital piano dengan nada-nada meluncur (glissando) atau menekan tuts dengan kuat (forte) daripada material plastik pada tuts keyboard.
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022