Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, bertemu dengan pejabat pemerintah Belait untuk mempererat kerja sama perlindungan pekerja migran Indonesia di daerah itu.

Menurut keterangan dari KBRI pada Selasa, Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko telah mengadakan pertemuan dengan Pejabat Pelaksana Kepala Distrik Belait Mohamad Yassin  dan sejumlah pejabat setempat.

Empat wakil penghulu mukim dan ketua kampung di Belait juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Sujatmiko menyampaikan harapannya untuk terus meningkatkan hubungan baik dengan Brunei Darussalam, termasuk dengan pemerintah daerah Belait.

Dia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah setempat yang telah memberikan perhatian kepada warga negara Indonesia (WNI) di Belait.

Sujatmiko meminta pemerintah Belait untuk memberikan perlindungan bagi WNI, khususnya pekerja migran Indonesia, jika mereka menghadapi masalah.

Dia mengatakan bahwa selain bekerja di sektor migas, pekerja migran Indonesia di daerah itu juga banyak yang bekerja di sektor pertanian.

Melalui kerja sama tersebut, KBRI Bandar Seri Begawan akan mendatangkan petani dan ahli pertanian Indonesia untuk menggarap ladang-ladang di wilayah tersebut.

Berdasarkan catatan KBRI per November 2022, jumlah WNI yang berada di Brunei adalah 26.738 orang, 3.170 orang di antaranya tinggal di Belait, dan belum termasuk WNI yang belum melaporkan ke KBRI.

Jumlah WNI di negara itu diperkirakan mencapai sekitar 50.000 orang, yang tersebar di empat distrik, yaitu Brunei-Muara, Belait, Tutong, dan Temburong.

Penghulu mukim (sub-distrik) dan ketua kampung merupakan para pemimpin yang dipilih langsung oleh masyarakat. Mereka merupakan aparat pemerintah Brunei di tingkat paling bawah yang langsung berhubungan dengan rakyat.

Baca juga: Kementerian PUPR dan Brunei Darussalam bahas potensi kerja sama di IKN
Baca juga: Panglima TNI: Kunjungan ke Brunei memberi banyak pengetahuan bagi TNI
Baca juga: KBRI Brunei ajak WNI tumbuhkan kembali semangat membangun bangsa

Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022