London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu waktu setempat (7/12), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London kehilangan 0,43 persen atau 32,20 poin menjadi menetap di 7.489,19 poin.

Indeks FTSE 100 jatuh 0,61 persen atau 46,15 poin menjadi 7.521,39 poin pada Selasa (6/12), setelah menguat 0,15 persen atau 11,31 poin menjadi 7.567,54 poin pada Senin (5/12), dan tergerus 0,03 persen atau 2,26 poin menjadi 7.556,23 poin pada Jumat (2/12).

Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan investasi yang menawarkan rangkaian komprehensif ekuitas pasar negara maju dan berkembang dan pendapatan tetap Abrdn PLC anjlok 3,66 persen, serta perusahaan persewaan peralatan industri Inggris Ashtead Group PLC merosot 3,53 persen.

Sementara itu, GSK PLC, sebelumnya GlaxoSmithKline PLC, sebuah perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris melambung 7,54 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel dan menyediakan pengiriman ke rumah-rumah Ocado Group PLC melonjak 3,56 persen, serta perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris-Amerika Ferguson PLC terangkat 2,88 persen.

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022