Kita akan edukasi, jangan sampai mereka juga takut terhadap satwa-satwa terutama ular
Jakarta (ANTARA) - Kelurahan Pejaten Barat menyulap halaman utara kantor kelurahan tersebut menjadi taman satwa (mini zoo) sebagai sarana edukasi bagi anak tentang hewan.

"Kita akan edukasi, jangan sampai mereka juga takut terhadap satwa-satwa terutama ular," kata Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar di Jakarta, Sabtu.

Asep menjelaskan, ide membuat taman satwa tersebut tercetus saat melihat warga yang membawa anak saat akan meminta pelayanan di kantor kelurahan.

"Beberapa hari melihat mengawasi situasi kondisi seperti itu sehingga kami bersama jajaran sekkel, kesra dan yang lain mewujudkan taman satwa atau 'mini zoo'," ujar Asep.

Pembuatan taman satwa menghabiskan waktu dua bulan. Pihaknya mendapat bantuan dari masyarakat sekitar.

Menurut Asep, sejumlah warga baik melalui RT ataupun RW membantu proses pekerjaan dengan menyumbangkan semen, hebel, cat dan lainnya hingga taman satwa selesai.

Baca juga: Pemkot Jaksel apresiasi sunatan masal bagi anak yatim dan dhuafa
Baca juga: Balita di Jaksel dapat tambahan gizi guna cegah tengkes

Untuk mengisi taman satwa tersebut, Asep mendapat bantuan dari masyarakat sekitar. "Kami mengutamakan komunikasi kepada warga, warga memang ada yang hobi memiliki ular, iguana, beberapa burung, mereka menitipkan kepada kita," katanya.

Selain itu taman satwa yang diberi nama "Oemar Mini Zoo" ini juga memiliki kelinci, monyet, ikan, musang dan beberapa jenis ayam.

Menurut Asep, sambutan masyarakat sangat baik dan saat taman satwa sudah siap meski belum diresmikan. Banyak warga mengunjungi taman satwa tersebut sambil membawa sayuran untuk diberikan kepada hewan seperti kelinci.

Ke depannya, Asep akan mengagendakan para Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kelurahan Pejaten Barat untuk mendatangi taman satwa itu guna mendapatkan edukasi mengenai hewan dan juga agar anak-anak tidak takut hewan.

"Agar rasa takut anak-anak terhadap hewan dan anak-anak pun mengenal hewan bisa lebih sayang kembali," katanya.
 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022