Bengaluru (ANTARA) - Indeks utama saham Inggris FTSE 100 melemah pada awal perdagangan Rabu, karena Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak kemungkinan akan menetapkan prioritasnya untuk tahun 2023, sementara investor juga menunggu risalah dari pertemuan Federal Reserve (Fed) AS untuk mengukur jalan ke depan buat suku bunga.

Indeks saham unggulan FTSE 100 yang padat eksportir bertahan di 7.562 poin, sementara indeks saham berkapitalisasi sedang FTSE 250 yang lebih fokus di dalam negeri menguat tipis 0,3 persen.

Penambang logam mulia dan logam dasar memimpin keuntungan awal, naik sekitar 1,0 persen karena harga-harga rebound terhadap dolar AS yang lebih lemah.

Dalam pidato pertamanya tahun ini Sunak akan mencoba meyakinkan Partai Konservatif-nya yang bergolak bahwa dia memiliki apa yang diperlukan untuk memimpin mereka ke pemilihan nasional berikutnya.

Baca juga: Saham Inggris hentikan reli, indeks FTSE 100 tergelincir 0,81 persen

Risalah dari pertemuan Desember Fed AS, ketika memperingatkan suku bunga mungkin perlu tetap lebih tinggi lebih lama, akan dirilis pada Rabu. Investor akan mengurai risalah untuk mencari tahu apakah pengetatan kebijakan lebih mungkin terjadi.

Perusahaan minyak utama Inggris BP dan Shell masing-masing kehilangan lebih dari 2,0 persen karena harga minyak jatuh di tengah melemahnya permintaan China, sementara indeks energi yang lebih luas turun 2,9 persen.

Data menunjukkan bahwa harga makanan segar di supermarket Inggris melonjak pada Desember, 15 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya, juga membebani pasar.

Baca juga: Saham Eropa dibuka naik, perpanjang untung saat inflasi Prancis lemah

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023