Ini gerakan yang perlu diikuti dan kami akan memperbanyak lagi gerakan sustainability yang ditunjukkan melalui karya,
Jakarta (ANTARA) - Jaringan toko Sarinah Department Store menghadirkan langsung penenun gedogan dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) guna memperkenalkan karya tenun sebagai warisan nusantara ke pasar global.

Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati saat Media Gathering di Jakarta, Kamis, mengatakan Sarinah Duty Free menggandeng Torajamelo, sociobrand yang memberdayakan perempuan dan melestarikan tenun NTT, untuk menghadirkan para ahli tenun perempuan yang siap memperlihatkan kepiawaian dalam melilit dan menenun kain berseni tinggi.

“Torajamelo mengangkat culture sustainability yang langka di dunia fesyen wastra. Ini gerakan yang perlu diikuti dan kami akan memperbanyak lagi gerakan sustainability yang ditunjukkan melalui karya,” katanya.

Fetty menyampaikan Torajamelo merupakan salah satu mitra yang sejak awal telah bekerja sama dengan Sarinah dan salah satu artisan lokal yang memiliki potensi besar untuk masuk ke pasar global sehingga membuat brand tersebut lolos kurasi untuk mendapat tempat di Sarinah Duty Free.

“Kami berharap Torajamelo dapat terus berkarya dan menjadi promotor utama kebangkitan brand lokal Indonesia,” ucap Fetty.

CEO Torajamelo Aparna Bhatnagar Saxena menyampaikan bahwa Torajamelo sebagai slow lifestyle social enterprise (usaha sosial gaya hidup lambat), berkomitmen terhadap tujuan pembangunan keberlanjutan, yakni tanpa kemisikinan, kesetaraan gender, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan penanganan perubahan iklim.

Hingga kini, pihaknya telah bekerja sama dengan lebih dari 1.100 penenun perempuan dari 10 daerah di Indonesia yang memiliki kreatifitas kain tenun secara turun temurun seperti di Sulawesi dan NTT, termasuk Manggarai.

“Kami bertujuan untuk melanjutkan visi kami yaitu mengurangi kemiskinan sistemik melalui pembangunan ekosistem yang berkelanjutan bagi perempuan penenun seluruh Indonesia dan dunia,” katanya.

Aparna berharap kehadiran dua penenun gedogan di Sarinah Duty Free dapat menjadi ajang bagi publik untuk mengakses dan belajar tentang komunitas dan praktik tenun secara langsung. Menenun dengan gedogan adalah teknik kuno di mana lungsi dipasang di satu ujung ke badan penenun dan di ujung lainnya ke benda padat seperti pohon atau tiang. Berat badan penenun akan membuat benang lungsi tetap kencang.

Pengunjung dapat menyaksikan proses tenun secara langsung dan berbincang dengan para penenun perempuan tentang kehidupan mereka dan kisah di balik kegiatan menenun di Lantai 4, Sarinah Departement Store, Thamrin, Jakarta pada 19 Januari - 29 Januari pukul 09.00-18.00 WIB.


Baca juga: Sarinah Duty Free resmi dibuka
Baca juga: Festival Tenun Nusantara di Borobudur angkat destinasi super prioritas
Baca juga: Sarinah bentuk trading house, bantu ekspor produk lokal


 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023