Jakarta (ANTARA) - Desainer top Tanah Air Samuel Wattimena mengungkapkan pendapat bahwa fesyen show atau pagelaran busana bukan hanya konsumsi kalangan atas, namun boleh dinikmati oleh semua kalangan karena wastra Indonesia merupakan warisan untuk semua bagian Nusantara.

Hal tersebut diungkapkan oleh sang perancang busana berusia 63 tahun tersebut kala menghadiri perhelatan Merah Putih Fashion Week (MPFW) yang diselenggarakan di Gedung Sarinah Jakarta Pusat, Sabtu malam. Ajang yang digagas oleh DPP Taruna Merah Putih tersebut menghadirkan koleksi padu padan wastra Indonesia karya sebelas desainer muda Tanah Air.

"Saya senang sekali bahwa Taruna Merah Putih menyelenggarakan acara MPFW karena fesyen milik seluruh warga. Kita saat ini menampilkan fesyen on the street, sehingga fesyen bukan hanya konsumsi kalangan atas. Fesyen untuk semua kalangan karena wastra Indonesia, wastra Nusantara, adalah warisan buat kita semua," kata Samuel Wattimena.

Baca juga: Merah Putih Fashion Week 2023 hadirkan belasan perancang di Sarinah
Perancang busana Samuel Wattimena (kedua dari kanan) dan Dana Maulana (kedua dari kiri) saat menghadiri pagelaran busana Merah Putih Fashion Week di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11). (ANTARA/Ahmad Faishal)


Dalam gelaran tersebut, Samuel Wattimena dan desainer kondang lainnya yaitu Dana Maulana didaulat sebagai mentor bagi sebanyak 11 desainer muda lewat sebuah workshop yang hasilnya kemudian ditampilkan pada gelaran MPWF malam itu. Pagelaran busana ini menampilkan para model profesional dan model amatir yang merupakan pengurus dan anggota dari DPP Taruna Merah Putih yang mengenakan hampir 40 baju kreasi anak bangsa.

"Terima kasih untuk para desainer junior yang mau berpartisipasi karena acara ini adalah sarana, kesempatan, komunitas untuk bergabung," tambah Samuel.

Samuel juga kembali menegaskan bahwa setiap orang, tidak hanya desainer, harus memiliki rasa kebanggaan terhadap kain tradisional atau wastra Indonesia. Kebanggaan itu, merupakan sumber daya yang tak pernah akan ada habisnya untuk terus digali sebagai sebuah inspirasi.

Baca juga: Sempat tertunda hujan, MPFW sukses buka ruang bagi desainer muda

 
Sejumlah model amatir tampil mengenakan padu padan wastra Indonesia pada pagelaran busana Merah Putih Fashion Week di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11). (ANTARA/Ahmad Faishal)


"Kita harus bangga dan memahami dari apa yang dimiliki oleh wastra di Indonesia. Ini merupakan inspirasi yang tidak pernah ada habisnya. Jadi, wastra Indonesia adalah mata air untuk kita manfaatkan," papar Samuel.

Sementara itu dalam kesempatan tersebut, desainer Dana Maulana mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi setiap ajang yang bisa menyatukan banyak desainer muda lokal dengan potensi untuk berkembang sesuai dengan dinamika tren berbusana.

"Menurut aku ini seru banget bisa ngumpulin banyak desainer muda dari mana-mana, bahkan dari sekolah fesyen pun ada. Pada acara ini, kami benar-benar harus memilih baju dan styling-nya agar bisa cocok dengan karakter anak-anak muda zaman sekarang," ujarnya. 

Kemudian, ia pun menyampaikan harapannya untuk upaya berkelanjutan bagi kelestarian wastra Indonesia. 

"Harapan saya, jangan pernah putus asa karena di dunia fesyen itu nggak gampang. Tapi pada saat percaya kita bisa, maka wastra Indonesia membantu banget untuk memperkenalkan lebih luas kekayaan dan budaya Indonesia," kata Dana menutup penjelasan.

Baca juga: Puan ajak desainer muda kuatkan industri fesyen RI

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023