dibutuhkan langkah pembuatan shelter sebagai wadah titik kumpul
Tarakan (ANTARA) - Banjir yang terjadi di Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara sejak empat hari lalu belum juga surut dan menyebabkan akses jalan belum dapat dilalui.

"Melaporkan kondisi pemantauan di ketinggian air hari ini mencapai 4,30 meter sama dengan ketinggian air kemarin, belum ada penurunan," kata Kepala Sub Bidang Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Muhammad Basir saat dihubungi dari Tarakan, Kamis.

Dia mengatakan bahwa kondisi warga RT 6 dan 7 di Dusun Tembelunu sudah digenangi air dan akses jalan belum bisa dilalui. Ketinggian air di RT 6 dan 7 tersebut mencapai 1,50 meter dari dasar tanah sama dengan di air kemarin belum penurunan.

Jumlah warga yang rumahnya tergenang air pada RT 6 sebanyak 71 Kepala Keluarga (KK) dan 281 jiwa, di RT 7 sebanyak 43 KK dan 159 jiwa.

Baca juga: Empat desa terendam banjir di Sembakung Nunukan
Baca juga: Kabupaten Malinau dan Nunukan terendam banjir

Basir mengatakan bahwa akibat hujan deras ketinggian air Sungai Sembakung mencapai 4,65 meter, sementara normalnya 3 meter sehingga air meluap menggenangi empat desa di Kecamatan Sembakung yakni Desa Atap, Desa Manuk Bungkul, Desa Lubakan dan Desa Tagul.

Jumlah warga yang terdampak dari empat desa tersebut sebanyak 713 KK dan 2.935 jiwa.

"Berdasarkan informasi dan dan pengamatan di lapangan tidak ditemukan korban jiwa maupun kerusakan perumahan pemukiman masyarakat maupun fasilitas umum lainnya," katanya.

Saat ini, kebutuhan sarana air bersih sangat terbatas. Sementara kegiatan belajar mengajar di SD, SMP dan SMA tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena masih terdapat genangan air di halaman sekolah. 

"Dibutuhkan langkah pembuatan shelter sebagai wadah titik kumpul pengungsian warga terdampak yang dilengkapi dengan fasilitas tempat pengungsi seperti tempat tidur, dapur umum serta fasilitas MCK," kata Basir.

Selain itu menurut dia, perlu adanya fasilitas transportasi air untuk evakuasi ke tempat pengungsian.

Baca juga: Ratusan rumah di sembakung dan sembakung Atulai masih terendam air

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023