Jakarta (ANTARA) - Lembaga nirlaba Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengatakan pembangunan dan pemerataan digitalisasi di Indonesia harus terus berlanjut meski pun mengalami tantangan.

"Pemeriksaan yang dilakukan (terhadap oknum) jangan sampai menghambat program pembangunan infrastruktur digital," kata Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno dalam siaran pers, Rabu.

Salah satu pembangunan infrastruktur digital yang dimaksud adalah program BTS 4G yang merupakan program kerja prioritas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mewujudkan pemerataan sinyal 4G di seluruh wilayah pedesaan di Indonesia.

Untuk wilayah yang tidak menarik secara komersial, penyediaan infrastruktur dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo.

BAKTI Kominfo berkomitmen untuk membangun 7.904 BTS 4G di wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T). Pembangunan dilakukan dalam dua fase, yakni 4.200 lokasi pada 2021 dan dilanjutkan pada 3.704 lokasi pada 2022.

Menurut Sarwoto, pembangunan infrastruktur digital merupakan proyek prioritas yang harus terus dilanjutkan karena keberadaan internet memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, apalagi di wilayah 3T.

"Dari 273 jutaan orang Indonesia baru sekitar 200 jutaan yang melek internet," ujar Sarwoto.

Selain aspek pembangunan dan perluasan infrastruktur digital, menurut dia, aspek sumber daya manusia (SDM) di daerah 3T juga perlu disiapkan. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan manfaat dari kehadiran internet di wilayah tersebut, baik dari sisi ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan manfaat digital lainnya.

Untuk wilayah non-3T, menurut Sarwoto, infrastruktur internet sudah tersedia cukup baik, terutama di Jakarta. Namun, untuk wilayah non-3T lainnya masih perlu ada peningkatan secara bertahap.

Oleh karena itu, dia kembali mengingatkan agar berbagai tantangan dari pemerataan digitalisasi jangan sampai menghambat pembangunan infrastruktur digital.

"Jangan lupa memperhatikan potensi daerah yang ada. Jangan cuma mengurutkan 3G, 4G, sampai 5G. Jika daerah memang berpotensi, misalkan ada pertambangan atau potensi lain, langsung saja bangun infrastruktur 5G," kata Sarwoto.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023