Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi berharap Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) terus berkontribusi sebagai mitra strategis Kementerian Kominfo dalam memajukan sektor telekomunikasi di Indonesia.

"Semoga Mastel terus berkontribusi dalam pemikiran dan sebagai mitra strategis Kementerian Kominfo dalam memajukan sektor telekomunikasi di Indonesia," ujar Budi Arie dalam sambutannya pada acara perayaan ulang tahun ke-30 Mastel di Jakarta, Kamis.

Budi Arie menuturkan sebagai ekosistem yang mumpuni di bidang telekomunikasi, Mastel diakui memiliki peran sentral dalam memberikan masukan bagi kebijakan pemerintah dan menjadi motor penggerak inovasi digital sebagai pondasi pembangunan nasional. Dia menggarisbawahi pentingnya sinergi antara Mastel, kementerian, lembaga, dan pelaku industri dalam mendukung agenda transformasi digital.

Baca juga: Mastel komitmen jadi garda terdepan akselerasi telematika di Indonesia

Budi Arie mengatakan kontribusi nyata Mastel terlihat dari berbagai kajian dan publikasi yang memberikan masukan berharga terkait teknologi bisnis, regulasi, serta kajian fundamental teknis dalam industri telekomunikasi.

"Contohnya seperti tanggapan terhadap draf naskah akademik tentang pembaruan fundamental rencana teknis telekomunikasi, masukan atas RPP PNBP (Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak) Kemenkominfo, dan masukan terhadap draf peta jalan 5G di mana masukan-masukan tersebut tentunya bermanfaat bagi proses perumusan kebijakan Kementerian Kominfo," kata Budi Arie.

Untuk mengakselerasi transformasi digital, pembangunan infrastruktur teknologi komunikasi menjadi prioritas utama.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo terus menjalankan program penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sepanjang tahun 2023, meliputi pembangunan base transceiver station (BTS), peluncuran satelit SATRIA-1, dan penyediaan akses internet di fasilitas layanan publik.

Selain itu, pengelolaan spektrum frekuensi dan standar perangkat juga terus diupayakan, salah satunya yakni farming (penambahan) dan refarming (penataan ulang) spektrum sebesar 1.860 Mhz.

Baca juga: Mastel bangun ekosistem digital di Kota Solo

Kementerian Kominfo, kata dia, juga melakukan pengembangan laboratorium Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BPPT), migrasi siaran televisi digital, serta penambahan sistem monitoring radio.

"Berbagai capaian infrastruktur telekomunikasi dapat tercapai berkat kolaborasi dengan berbagai pihak, meliputi industri telekomunikasi, asosiasi penyelenggara multipleksing, civil society organization, dan berbagai mitra lainnya," kata Budi Arie.

Sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024, Kementerian Kominfo juga terus melanjutkan transformasi digital melalui visi Indonesia Digital 2045. Infrastruktur digital diharapkan menjadi pondasi bagi transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

Kementerian Kominfo juga telah menyusun rencana induk infrastruktur telekomunikasi dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna mewujudkan transformasi digital.

Budi Arie menyatakan upaya merajut konektivitas digital tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi, pengembangan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era digital juga menjadi prioritas yang terus dikembangkan.

"Kami mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam penyiapan sumber daya manusia di bidang digital, guna mengambil manfaat penuh dari perkembangan teknologi digital yang terus berkembang, terus mendisrupsi banyak hal di masyarakat," kata dia.

Baca juga: Anjuran ATSI kurangi BHP jadi insentif 5G dinilai realistis

Baca juga: BAKTI beri apresiasi bagi operator telekomunikasi eratkan kemitraan

Baca juga: SATRIA-1 bantu hadirkan akses telekomunikasi di area kahar BTS 4G

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024