Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) mengadakan forum untuk membahas dan mengatasi tantangan siber bagi industri keuangan, yang dinilai penting untuk dibahas pada era serba digital sekarang ini.

"Forum ini adalah wadah untuk mendengar tantangan keamanan siber yang dihadapi oleh industri dan mencari solusi yang tepat terkait perlindungan data serta nasabah industri keuangan," kata Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno, dalam keterangan tertulis, Kamis.

MASTEL menilai internet, pandemi COVID-19 dan digitalisasi membuat industri keuangan menjadi ekosistem yang terhubung, yaitu antara nasabah, sesama pelaku industri dan institusi pemerintahan. Jika ada data atau akses yang telanjur bocor, data itu mungkin saja disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk meretas.

Baca juga: Mastel: pemerataan infrastruktur digital harus terus berlanjut

Pada kondisi yang serba terkoneksi seperti sekarang ini, menurut MASTEL, insiden siber bisa menimbulkan efek kejut dan berisiko sistemik terhadap stabilitas industri keuangan Indonesia.

Forum "Tantangan Masa Depan Keamanan Siber bagi Industri Keuangan" itu melibatkan lebih dari 10 panelis antara lain Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Pertahanan dan asosiasi perusahaan jasa keuangan di Indonesia.

Ketua Otoritas Jasa Keuangan periode 2017 - 2022 Wimboh Santoso, dalam keterangan pers yang sama, menilai risiko siber bersifat tidak mudah dan selalu berevolusi secara dinamis, berbeda dengan risiko lain di industri jasa keuangan.

Baca juga: Transformasi digital jadikan sektor TIK semakin berkembang

"Untuk meminimalisasi risiko siber, perlu kerja sama seluruh pemangku kepentingan, baik nasabah, pelaku jasa keuangan dan pihak ketiga, harus selalu waspada dan menjaga transaksi, menjalankan edukasi dan sosialisasi," kata Wimboh.

Risiko siber adalah risiko yang sangat dinamis, tantangan organisasi di masa depan mengarah pada optimalisasi sumber daya yang terbatas supaya efektif dan efisien dalam melindungi aset atau layanan yang paling bernilai.

MASTEL juga menilai baik individu maupun organisasi perlu mengevaluasi peran dan kesiapan terkait perlindungan data dan keamanan sistem informasi untuk menghindari implikasi sistemik dari celah keamanan atau eksploitasi keamanan pada salah satu pihak.

Baca juga: MASTEL sarankan pemerintah mulai "gebrakan" penggunaan 5G

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023