Mogadishu (ANTARA) - Sedikitnya 10 orang tewas dan beberapa lainnya terluka ketika kelompok teroris Al Shabaab menyerang bangunan perumahan di ibukota Somalia, Mogadishu, dengan menembakkan peluru secara serampangan ke arah warga sipil.

Seorang teroris Al Shabaab dilaporkan meledakkan dirinya sendiri.

Lima teroris dari kelompok Al Shabaab, yang terkait dengan jaringan Al Qaeda, menyerang gedung perumahan yang menjadi hunian seorang pejabat militer senior Somalia, di dekat pantai utama Mogadishu, Liido pada Selasa (22/2) malam, menurut keterangan media setempat.

Kementerian Informasi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu dimulai dengan bom bunuh diri dan disusul dengan tembakan yang menewaskan 10 orang.

Aparat keamanan melakukan operasi dan menewaskan empat teroris penyerang, menurut pernyataan kementerian.

Empat petugas keamanan juga terluka dalam operasi yang mengakhiri serangan militan Al Shabaab di gedung itu.

Media setempat melaporkan bahwa beberapa tentara milisi bersenjata dukungan pemerintah yang dikenal dengan Macwisley berada di gedung tempat tinggal tersebut ketika militan Al Shabaab menyerang.

Macwisley adalah milisi klan yang memerangi teroris Al Shabaab di provinsi tengah negara itu.

Al Shabaab kemudian mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diunggah pada situs propaganda mereka, menyatakan mereka telah menyerang basis Macwisley dan menewaskan lebih dari 70 orang.

Sementara itu, pemerintah Somalia menyatakan pada Selasa bahwa tentara mereka, yang didukung mitra internasional, melakukan operasi selama 30 jam guna menyerang teroris di wilayah Middle Shabelle, dan menewaskan 42 militan Al Shabaab.

Kementerian dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa militer yang terdiri dari pasukan regional Galmudug yang didukung pemerintah pusat, menewaskan lebih dari 80 teroris Al Shabaab di Shabeelow, wilayah Mudug.

Sejak operasi militer melawan Al Shabaab lebih diintensifkan, kelompok teroris itu meningkatkan serangan mereka.

Pada Oktober lalu, dua bom mobil meledak di Kementerian Pendidikan dan menewaskan 121 orang serta melukai lebih dari 300 lainnya, dalam pengeboman paling mematikan di Somalia selama bertahun-tahun.

Tentara Nasional Somalia telah memerangi teroris Al Shabaab sejak Presiden Mohamud mendeklarasikan perang total terhadap para teroris setelah dirinya terpilih untuk masa jabatan kedua pada Mei tahun lalu.

Somalia telah mengalami gangguan keamanan selama bertahun-tahun, dan ancaman utamanya datang dari Al Shabaab dan Daesh/ISIS.

PBB telah memperingatkan meningkatnya ketidakamanan di negara itu, dan mengeluarkan laporan berkala pada tahun lalu yang merinci serangan oleh Al Shabaab dan kelompok teror pro-Daesh/ISIS.

Sumber: Anadolu-Oana

Baca juga: Somalia, Ethiopia, Kenya dan Djibouti bergabung melawan al Shabaab

Baca juga: Serangan militer AS tewaskan fasilitator utama Daesh/ISIS di Somalia

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023