Jakarta (ANTARA) - Mantan atlet tenis Indonesia Wynne Prakusya berharap akan ada fasilitas baru berupa lapangan tenis yang diberikan pemerintah mengingat olahraga tersebut sedang populer di tengah masyarakat.

Wynne menyampaikan kekecewaan terkait jumlah lapangan tenis di area Gelora Bung Karno berkurang dari sebelumnya 20 menjadi tersisa empat lapangan karena digunakan untuk memfasilitasi arena cabang olahraga lain pada Asian Games 2018.

"Sebenarnya sangat sedih sekali, penutupan itu berarti menutup kemungkinan Indonesia menggelar suatu event yang besar. Jadi harapan saya nanti akan ada lapangan tenis yang mungkin jumlahnya 20 lagi karena saat ini tenis sedang populer. Jadi ya negara mungkin bisa bantu dari situ," kata Wynne yang pernah menyabet 11 medali di ajang SEA Games periode 1997 hingga 2007.

Selain Wynne yang pernah menempati peringkat 74 Women Tennis Association (WTA) dan peringkat 24 WTA di nomor ganda serta meraih medali emas Asian Games 2002, Indonesia juga memiliki petenis dengan prestasi yang tidak kalah membanggakan, di antaranya Yayuk Basuki yang pernah menempati peringkat 19 WTA dan mencapai perempat final Wimbledon pada 1997.

Selain itu, ada pula Christopher Rungkat yang meraih lima medali emas SEA Games dan satu emas Asian Games 2018 bersama Aldila Sutjiadi.

Aldila juga tercatat meraih tiga emas dan tiga perunggu di SEA Games dan satu emas di Asian Games 2018.

Indonesia juga memiliki petenis muda yang menjuarai Australia Terbuka Junior Ganda Putri Priska Madelyn Nugroho.

Oleh karena itu Wynne mengharapkan adanya fasilitas berupa lapangan tenis dari pemerintah untuk mengadakan berbagai turnamen tenis skala nasional bahkan internasional karena selama ini turnamen tenis lebih sering digelar di lapangan milik swasta.

Wynne yang merupakan salah satu pendiri pusat pembinaan tenis West Tennis Academy (WTA) menambahkan, kepopuleran olahraga tenis juga menarik minat selebritis Indonesia dan tidak sedikit dari mereka yang tiba-tiba bermain tenis bahkan membuat turnamen tenis amatir untuk kepentingan hiburan.

Sementara itu, WTA bekerja sama dengan Pigeon Teens membuat turnamen tenis untuk anak usia 10 hingga 18 tahun bernama Pigeon Teens WTA Series 2023. Tujuan diadakannya turnamen adalah untuk menjaring bakat-bakat petenis muda yang diharapkan bisa menjadi atlet Indonesia yang membawa prestasi internasional.

"Saat ini peminat tenis memang lagi besar ya, maka dari itu kita ingin menggunakan momentum ini untuk mencari bibit baru yang kalau kita bisa arahkan, tidak menutup kemungkinan ini akan Aldila baru atau Priska baru nanti lima atau 10 tahun kemudian," kata Wynne.

Baca juga: Kompetisi tenis Pigeon Teens WTA 2023 diselenggarakan sepanjang tahun
Baca juga: Tim tenis junior U16 putera Indonesia lolos pra-kualifikasi Davis Cup

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023