Karena itu, pengurus Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAAI) Cabang Riau yang baru saja dilantik dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Riau
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyatakan sebanyak 631 mahasiswa asal Riau telah kuliah di Kairo, Mesir, khususnya di Universitas Al-Azhar  untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran, sekaligus menjadi dasar kuat hingga hubungan Indonesia dan Mesir.

"Hubungan baik antara Indonesia dan Al-Azhar sudah lama dan Al-Azhar Mesir telah berkontribusi besar terhadap perkembangan peradaban Islam," kata Kepala Biro Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Zulkifli Syukur dalam taklimat media di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan sejarah mencatat bahwa sejak Jauhar al-Shiqilliy mendirikan Al Azhar pada tahun 361 Hijriah, perguruan tinggi ini selalu menjadi garda terdepan dalam mendidik umat dan mengembangkan dakwah Islam yang moderat dan toleran di seluruh dunia.

Ia menyebutkan bahwa Al-Azhar disebut sebagai salah satu benteng keislaman yang moderat. Keberadaan ulama-ulama besar yang mendedikasikan ilmu mereka dengan ikhlas serta tradisi keilmuan Islam yang kuat dan moderat menjadi daya tarik sendiri bagi Al-Azhar.

"Selain asal Riau, Indonesia, ribuan pelajar dari berbagai penjuru dunia datang menimba ilmu, khusus kini ada 12 ribu lebih pelajar dan mahasiswa Indonesia tengah belajar di Al-Azhar. Minat calon mahasiswa untuk berangkat ke Al-Azhar selalu meningkat," katanya.

Karena itu, kata dia, pengurus Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAAI) Cabang Riau yang baru saja dilantik dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Riau.

Sementara itu alumni Al-Azhar memiliki pengaruh yang sangat besar bagi keberlangsungan proses pembangunan dalam jangka panjang, terutama melahirkan generasi muda yang berakhlak mulia. Selain itu, alumni juga berperan untuk mengabdikan sesuatu, baik secara materiil dan moril terhadap bangsa dan negara.

"Para alumni Al-Azhar patut berbangga, karena sebagian alumninya memiliki posisi strategis dalam pemerintahan, lembaga organisasi perusahaan, di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Kehadiran OIAAI Cabang Riau, katanya, diharapkan mampu menyelesaikan segala persoalan ekonomi, kemiskinan, pendidikan, dan lain-lain.

"Peran OIAAI cabang Riau dan para alumni Al-Azhar di Riau bisa menjadi penengah menjaga kerukunan masyarakat tetapi juga menjadi agen perubahan yang dapat memotiviasi masyarakat untuk mencapai pendidikan setinggi mungkin," demikian Zulkifli Syukur. 

Baca juga: Indonesia mendapat tambahan kuota beasiswa dari Al Azhar Mesir

Baca juga: 10 siswa MAN 2 Pekanbaru diterima di Universitas Al-Azhar Mesir

Baca juga: UMRi menjajaki kerjasama dengan Universitas Al-Azhar di Kairo

Baca juga: Al Azhar menyerukan boikot produk Swedia dan Belanda setelah penistaan ​​terhadap Al Quran

Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023