Memerlukan perhatian kita bersama-sama. Sehingga penting untuk diperkenalkan kepada anak didik sejak dini, untuk melestarikan bahasa daerah Sunda
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Burhanudin mendorong muatan lokal bahasa daerah Sunda masuk dalam Kurikulum Merdeka dan dipelajari mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Penerapan muatan lokal bahasa daerah Sunda di tingkat PAUD merupakan upaya untuk melestarikan budaya lokal," katanya saat menghadiri lokakarya Seni Sastra dan Budaya di Cisarua, Bogor, Selasa.

"Memerlukan perhatian kita bersama-sama. Sehingga penting untuk diperkenalkan kepada anak didik sejak dini, untuk melestarikan bahasa daerah Sunda," tambahnya.

Ia mengatakan untuk mengingatkan pentingnya penggunaan bahasa Sunda di tengah tantangan globalisasi, keberadaan budaya lokal mendapatkan tantangan yang cukup berat untuk bertahan dan berkembang di kalangan generasi muda.

Untuk itu, kata Burhanudin, Pemerintah Kabupaten Bogor mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui Dinas Pendidikan dengan membuat kebijakan bahwa satuan pendidikan anak usia dini wajib menerapkan muatan lokal bahasa Sunda, bahasa sastra dan seni budaya Sunda kepada anak didik.

Sementara itu Kasi Kurikulum Disdik Kabupaten Bogor, Roni Kusmaya menambahkan, konsep Kurikulum Merdeka ini berfokus pada ketiga eksistensi. Pertama, kaitan dengan literasi dan modernisasi. Kedua, kebebasan kepada peserta didik. Ketiga, kebebasan mengajar kepada guru.

"Kita sudah melaksanakan kurikulum muatan lokal berbasis bahasa Sunda ini sesuai dengan program dari Pancakarsa, berkaitan dengan Bogor Berkeadaban. Hanya mungkin berbeda dengan konteksnya yang diajarkan bukan pelajaran Bahasa Sunda tetapi kuat kaitannya dengan pengenalan. Seperti cara membaca dan kosa kata Sunda," katanya.

Baca juga: Bahasa Sunda terus tergerus

Baca juga: Jawa Barat mempertahankan tiga zona bahasa daerah

Baca juga: Dewan Adat SLW khawatir pidato Arteria Dahlan "membunuh" bahasa daerah

Baca juga: Wali mengaku terbuka untuk menciptakan lajang dalam bahasa daerah selain bahasa Sunda


 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023