Buenos Aires (ANTARA) - Tingkat inflasi tahunan Argentina melonjak menembus 100 persen pada Februari, pertama kali mencapai tiga digit sejak 1991 ketika negara itu keluar dari hiperinflasi, badan statistik Argentina mengatakan pada Selasa (14/3/2023)

Kenaikan bulanan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 6,6 persen di bulan kedua tahun ini, di atas perkiraan para analis menjelang rilis. Inflasi tahunan tercatat sebesar 102,5 persen, dengan inflasi sejauh tahun ini mencapai sebesar 13,1 persen.

Tingkat inflasi Argentina diperkirakan mencapai 99,9 persen pada tahun 2023, lebih cepat dari tingkat tahun lalu dan melampaui perkiraan sebelumnya yang memperkirakan kenaikan sedikit lebih lambat, menurut jajak pendapat para analis bank sentral yang dirilis baru-baru ini.

Perkiraan tersebut, yang 2,3 poin persentase di atas angka 2023 yang diproyeksikan dalam jajak pendapat bulan lalu, muncul di tengah krisis keuangan dan sosial yang berkepanjangan di salah satu ekonomi terbesar Amerika Latin.

Tingkat inflasi tahunan pada tahun 2022 mencapai 94,8 persen, menurut lembaga statistik Argentina.

Perekonomian Argentina juga diperkirakan akan stagnan pada tahun 2023, turun dari ekspektasi pertumbuhan 0,5 persen yang ditunjukkan pada jajak pendapat terakhir.

Nilai tukar nominal rata-rata negara itu juga kemungkinan akan melemah menjadi 330,47 peso per dolar AS pada akhir tahun, proyeksi para analis. Survei dilakukan antara 24 dan 28 Februari di antara 40 peserta.


Baca juga: Inflasi di Argentina sentuh 98,8 persen pada Januari 2023
Baca juga: Argentina naikkan suku bunga 550 basis poin, inflasi lampaui batas
Baca juga: Wall St berakhir menguat, inflasi mendingin dan kegelisahan bank surut

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023