Kupang (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Sabtu melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Dili, ibukota Timor Timur (Timtim) dengan menggunakan pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara sebanyak tiga kelompok terbang (Kloter) menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Dan Lanud) El Tari Kupang, Letkol. Pnb. Historis Bu`ulolo, di Kupang, Sabtu petang mengatakan, proses evakuasi WNI dari kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili menuju Bandara Comoro, Dili, agak terhambat, sehingga pesawat hercules yang disiapkan TNI hanya bisa melakukan evakuasi sebanyak tiga kali. Ruas jalan antara KBRI hingga ke Bandara Comoro masih diblokade, sementara pemeriksaaan yang dilakukan aparat keamanan Timtim sangat ketat, sehingga proses evakuasi berlangsung kurang lancar. Angkutan dalam kota Dili juga tidak beroperasi. Sampai berita ini disiarkan, sebuah pesawat hercules sedang terbang dari Dili membawa 140 WNI menuju Bandara El Tari Kupang, sementara 420 WNI lainnya yang masih bertahan di KBRI Dili akan dievakuasi pada Minggu (28/5). Sebelum kloter ketiga tiba, dua pesawat hercules telah dua kali melakukan evakuasi, masing-masing kloter pertama sebanyak 134 orang dan kloter kedua sebanyak 89 orang. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan evakuasi WNI yang ada di Timtim, karena perang antara anggota militer Timtim (FDTL) yang dipecat Panglima FDTL Brigjen Taur Matan Ruak dengan militer pro-pemerintah Timtim terus berkecamuk. Pemerintah berbagai negara memilih mengevakuasi warganya dari Timtim, karena situasi terus memburuk, sekaligus menghindari jatuh korban. Pemerintah Indonesia melakukan evakuasi melalui udara, karena jalan utama yang menghubungkan Timor bagian barat, Indonesia, dengan Timtim, diblokir di sejumlah lokasi. Sementara, untuk menghindari banjir pengungsi dari warga Timtim menuju ke Timor bagian barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pihak TNI memilih menutup semua pintu perbatasan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006