Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, program pembangunan sumber daya manusia (SDM) dilakukan secara berkelanjutan mulai dari hulu hingga hilir.

"Pembangunan SDM tidak dapat dilakukan secara terpisah melainkan harus berkelanjutan mulai dari sektor hulu yaitu 1.000 hari pertama kehidupan hingga sektor yang paling hilir yakni masyarakat lansia," kata Muhadjir Effendy di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pembangunan pariwisata berkelanjutan dukung penyiapan SDM andal

Menko PMK menjelaskan, pembangunan SDM yang berkualitas dilakukan dengan pendekatan siklus kehidupan atau human capital life cycle.

"Pembangunan SDM yang berkualitas mencakup semua tahapan kehidupan manusia dan berproses terus-menerus," katanya.

Baca juga: Bisnis berkelanjutan cara perkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia

Siklus tersebut, kata dia, dapat dibagi ke dalam lima fase yaitu masa kehamilan atau 1.000 hari pertama kehidupan dan anak usia dini, pelajar atau pendidikan dasar menengah, mahasiswa atau pendidikan tinggi, angkatan kerja dan berkeluarga, serta yang lansia.

Menko PMK menambahkan bahwa diperlukan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian dalam pembangunan SDM Indonesia.

Baca juga: Kemenko PMK: Guru berperan penting dalam program pembangunan SDM

Pemerintah, kata dia, telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian kualitas penduduk yang tinggi.

"Hal ini merupakan faktor penting yang diperlukan untuk makin meningkatkan kualitas penduduk dan mencapai kemajuan bangsa," katanya.

Baca juga: Wapres: Pembangunan rumah berdampak pada kualitas SDM

Sementara itu, Pakar pendidikan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Agus Sartono mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam menyambut bonus demografi.

"Peningkatan kualitas SDM sangat penting agar bonus demografi yang ditandai dengan proporsi usia produktif dalam jumlah besar dapat dioptimalkan," katanya.

Agus Sartono yang pernah menjabat sebagai Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) itu menambahkan bahwa untuk meningkatkan kualitas SDM, maka upaya penanganan stunting menjadi salah satu aspek utama. T.W004

Baca juga: BKKBN siapkan data kependudukan untuk pembangunan SDM di ibu kota baru
Baca juga: Praktisi diajak Menaker dukung program pembangunan SDM Indonesia


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023