Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 25 ton bubuk kakao produksi PT Kans Agro Indonesia akan diekspor ke Mesir oleh A to Z for Import & Export melalui penandatanganan kontrak importasi senilai Rp717 juta.

Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha Mesir yang menjatuhkan pilihannya mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia.

Ia mengharapkan para pengekspor Indonesia dapat menjaga kepercayaan yang diberikan sehingga memberi manfaat dan keuntungan tidak hanya bagi kedua perusahaan tetapi juga bagi kedua negara.

"Saya ... mengharapkan pelaku usaha Indonesia dapat memberikan jaminan dan kepastian kualitas produk bubuk kakao yang diekspor ke Mesir berkualitas tinggi," kata Lutfi dalam keterangan tertulis KBRI Kairo, Selasa.

Atase Perdagangan KBRI Kairo M Syahran Bhakti S berharap kerja sama ekspor produk bubuk kakao ini bisa berkelanjutan.

Bubuk kakao merupakan produk bahan setengah jadi yang sudah diolah dan tentunya memberikan nilai lebih.

(ANTARA/HO-KBRI Kairo)
Syahran mengatakan meskipun resesi global melanda dunia dan berdampak juga pada Mesir, keadaan itu tidak mengecilkan minat Mesir mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia.

Mesir merupakan negara pengimpor bubuk kakao dengan total importasi global mencapai 63,60 juta dolar AS (sekitar Rp959 miliar) pada Januari-Desember 2022.

Indonesia merupakan eksportir kelima terbesar bubuk kakao bagi Mesir dengan nilai ekspor Rp126 miliar --bersaing dengan Malaysia, Belanda, Spanyol, dan Jerman.

Direktur PT Kans Agro Indonesia Amirullah Kandu menyampaikan terima kasih atas dukungan KBRI Kairo dan memastikan akan menjaga kepercayaan buyer Mesir dengan menjual produk bubuk kakao yang berkualitas sesuai standardisasi yang berlaku di Mesir.

Kandu juga berjanji untuk memastikan mekanisme kebijakan halal diterapkan.

Sementara itu, Direktur A to Z for Import & Export Mahmoud Ibrahim Awadh Ibrahim menyambut baik peluang kerja sama bisnis dengan pelaku usaha Indonesia, yang diharapkannya bisa memenuhi kebutuhan pasar kakao di Mesir.

Dia mengatakan pasar Mesir masih sangat bergantung pada standar kualitas produk dan harga yang terjangkau.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa perusahaannya bersedia memenuhi peluang permintaan Indonesia untuk produk buah-buahan, hasil pertanian, dan produk lainnya yang dibutuhkan dari Mesir.

Baca juga: 50 kontainer biji kopi Indonesia diekspor ke Mesir

Baca juga: Produk makanan dan minuman Indonesia hadir di Hace Hotel Expo Mesir


 

Festival Keju Mesir digelar perdana di Giza

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023