London (ANTARA) - Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Jumat menegaskan bahwa senjata nuklir taktis milik Rusia yang akan ditempatkan di negaranya adalah untuk melindungi Belarus dari ancaman negara-negara Barat.

Lukashenko menduga ada pihak-pihak yang berencana menginvasi Belarus melalui negara tetangganya, Polandia.

"Pegang omongan saya, karena saya tak pernah membohongi Anda. Mereka sedang bersiap-siap menyerang Belarus dan menghancurkan negara kita," kata Lukashenko dalam pidato tahunannya di hadapan para anggota parlemen dan pejabat pemerintah.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (25/3) menyatakan negaranya akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus. Langkah itu menjadi pengerahan senjata nuklir pertama Rusia ke luar perbatasannya sejak Uni Soviet runtuh pada 1991.

Minsk mengatakan rudal-rudal nuklir tersebut akan melindungi Belarus dari upaya Amerika Serikat dan sekutunya untuk menggulingkan Lukashenko, yang telah memimpin Belarus selama 28 tahun.

Dalam pidato pada Jumat itu, Lukashenko menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina dan supaya diadakan pembicaraan damai.

Ia juga memperingatkan bahwa Rusia akan terpaksa meluncurkan "senjata paling mengerikan" apabila merasa terancam.

"Mustahil mengalahkan sebuah negara nuklir. Jika pemimpin Rusia memahami bahwa situasi yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya perpecahan Rusia, mereka akan menggunakan senjata paling mengerikan itu. Jangan biarkan ini terjadi," tegas Lukashenko.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ukraina: Rusia jadikan Belarus "sandera nuklir"
Baca juga: Putin: Rusia akan menempatkan senjata nuklir di Belarus

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023