Surabaya (ANTARA) - Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono berharap revitalisasi balai pertemuan di kampung-kampung Kota Pahlawan, Jatim, selain menjadi pusat kegiatan masyarakat juga memperkuat keguyuban dan kerukunan warga kampung.

"Revitalisasi balai pertemuan di kampung akan memicu antusiasme warga masyarakat, memperkuat gotong royong dan kerja sama warga kampung dalam berbagai aktivitas. Juga memperkuat aspek keamanan lingkungan," kata Adi Sutarwijono di Surabaya, Senin.

Adi mencontohkan, Balai Pertemuan di RW 3 Kelurahan Genting Kalianak, Kecamatan Asemreowo yang kini menjadi bagus setelah atap dan dinding diperbaiki. Sedangkan bangunan dicat baru dan lantainya dipasang porselin putih. Bangunan yang sebelumnya jebol disapu angin dan kini berubah kuat dan gagah.

Beberapa waktu lalu, Ketua RW 3 Kelurahan Genting Kalianak, Jumali menggelar peresmian bersama warga masyarakat. Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Lurah setempat Eka Bachtiar dan Ketua LPMK Heri Budi Santoso.

“Kami bersyukur, balai RW telah diperbaiki. Terima kasih Pemkot Surabaya dan DPRD yang memperjuangkan perbaikan ini,” kata Jumali.
 
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono saat menghadiri peresmian Balai RT 04 dan RW 3 Kelurahan Genting Kalianak, Kecamatan Asemrowo, Surabaya pada Minggu (26/3/2023). ANTARA/HO-DPRD Surabaya/am.


Adi berharap balai-balai pertemuan di kampung-kampung menjadi pusat kegiatan masyarakat. Revitalisasi itu dapat memperkuat keguyuban dan kerukunan warga kampung.

Menurut Adi, DPRD Surabaya bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji berkomitmen memperkuat pembangunan di kampung-kampung.

“Kampung-kampung harus tumbuh dan berkembang di tengah kemajuan Surabaya. Kampung menjadi penopang kemajuan kota. Sehingga berbagai pembangunan di Surabaya tidak meninggalkan karakter jati dirinya,” ujarnya.


Gotong royong

Tidak hanya itu, Adi mencontohkan gotong royong warga masyarakat kampung “Geblak”, Jambangan yang selama bertahun-tahun telah berhasil mengubah kawasan stren kali itu menjadi tertata apik dan asri.

Sehingga, lanjut dia, kawasan itu menjadi jujugan studi lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia. Geblak merupakan singkatan dari gerakan balik kanan, yakni mengubah tempat pemukiman menjadi menghadap sungai.

“Tempo hari tokoh masyarakat dan ibu-ibu penggiat kampung mengajukan tempat untuk bank sampah dan rehab balai pertemuan,” kata Adi.

Selain tempat edukasi, warga kampung juga berharap dikembangkan wisata air. Kegiatan sosial ekonomi dan karang taruna difasilitasi untuk berkembang.

Di kampung tua, Peneleh, Adi mengatakan, balai RT telah direhabilitasi menjadi layak dan memadai. Dicat putih, dipadu merah. Bahkan tokoh kampung dan ibu-ibu setempat mempunyai usulan menarik.

“Kami mengajukan kursus bahasa asing untuk tour guide jika ada wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan Peneleh dan kampung Soekarno,” kata Ketua RT 01, RW 13 Kelurahan Peneleh, Andalusi.

Ada 25 orang yang berkenan mengikuti kursus bahasa asing. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda.

Kampung Peneleh terintegrasi dengan kampung Soekarno, yang menjadi tempat kelahiran Sang Proklamator itu di Jalan Pandean Gang 4 No. 40. Di kawasan itu terdapat situs-situs cagar budaya dan sering dikunjungi turis domestik dan asing.

Begitu juga di Balai RW 13 Peneleh sudah direhabilitasi Pemkot Surabaya, sehingga bisa menjadi pusat kegiatan warga.

“Kalau Minggu pagi, masyarakat melakukan senam pagi. Di balai ini juga diwadahi sekolah PAUD, ibu-ibu PKK, Posyandu, tempat kami berembuk untuk mencapai mufakat,” kata Ketua RW 13 Peneleh, Syaiful.

Tidak sampai di situ, Adi juga menyerap aspirasi di Balai RW 06 Kelurahan Dukuh Kupang. Salah satu aspirasinya adalah pembangunan yang selama ini belum terealisasi seperti problem banjir, perbaikan jalan, sarana dan prasaran kampung.

“Warga membutuhkan perbaikan saluran air, pembangunan gorong-gorong, penerangan jalan,” kata tokoh warga setempat, Moh. Amin,.

Sedangkan di Gununganyar, Ketua RW 01 Bambang Widjanarko mengingatkan, kebutuhan warga untuk renovasi balai pertemuan sehingga bisa menjadi pusat kegiatan warga.

“Renovasi sudah lama tertunda, dan hal ini sebagai komitmen Pemkot Surabaya atas dibukanya jalan MERR hingga tembus tol Juanda,” kata Bambang.

Di Pacar Kembang, Tambaksari, Adi bertemu warga masyarakat. Diajukan CCTV, paving, perbaikan saluran air dan pembenahan balai RT.

Dari Balas Klumprik, tokoh kampung mengajukan alat-alat kesehatan dan pemberdayaan. Juga perbaikan jalan, penerangan jalan dan perbaikan saluran air.

Menurut Adi, pada APBD Surabaya, telah dialokasikan dana kelurahan di antaranya untuk memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana kampung. Juga untuk mendanai program-program pemberdayaan masyarakat. Begitu pula, dinas-dinas teknis telah pula dianggarkan pembangunan di kawasan pemukiman.

“Beragam usulan pembangunan itu menunjukkan warga kampung antusias membenahi kawasan lingkungan tempat tinggalnya. Warga kampung juga mendorong berbagai program pemberdayaan sosial ekonomi, pendidikan dan kesehatan, serta kepemudaan dapat difasilitasi di APBD Kota Surabaya,” ucap Adi.

Baca juga: Produk UMKM di Bazar Ramadan Surabaya mampu bersaing di pasaran

Baca juga: Pimpinan DPRD dorong program peningkatan kesejahteraan warga Surabaya

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023