manajemen lalu lintas selama proyek
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta kepada penyedia jasa pembangunan jaringan pipa air limbah Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) zona 1 Paket 5 (Area 2-1) dan Paket 6 (Area 2-2) agar memperhatikan prosedur pembangunan supaya tidak mengganggu kenyamanan masyarakat di sekitar lokasi proyek.

Heru berpesan agar para kontraktor memperhatikan lokasi pengerjaan proyek dan menyiapkan skema antisipasi supaya tidak menimbulkan kemacetan saat proyek tersebut sedang dikerjakan.

"Saya titip kepada penyedia jasa, agar saat proses pembangunan berlangsung dan berdampak pada trotoar, harap rambu-rambu untuk membangun diperhatikan dan prosedurnya diterapkan dengan baik. Supaya proses pengerjaannya tidak mengurangi kenyamanan masyarakat dan manfaatnya dirasakan masyarakat," kata Heru dalam acara Penandatanganan Kontrak Pekerjaan Jaringan Pipa Air Limbah JSDP Zona 1 Paket 5 (Area 2-1) dan Paket 6 (Area 2-2) di Balai Kota DKI, Rabu.

JSDP merupakan pembangunan jaringan perpipaan sistem pengelolaan limbah domestik terpusat dan terintegrasi skala perkotaan di Provinsi DKI Jakarta.

Adapun tujuan JSDP, kata Heru yakni meningkatkan capaian akses pelayanan air limbah, mencegah timbulnya penyakit akibat buruknya kualitas air permukaan dan air tanah, serta memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan khususnya kualitas air permukaan dan air tanah.

Selain itu, JSDP juga sebagai upaya terciptanya sanitasi layak dan aman bagi masyarakat dan mendukung program penurunan angka stunting. Penandatanganan JSDP tersebut dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Penyedia Jasa Konstruksi Nindya - Modern KSO dan Adhi – Hutama KSO.

Heru menginstruksikan kepada seluruh instansi dan pihak yang terlibat agar dapat membantu kelancaran proses pembangunan. Sehingga pembangunan dapat berjalan sesuai target waktu yang telah ditetapkan.

"Meliputi sosialisasi, perizinan, pengamanan situasi serta manajemen lalu lintas selama proyek, dan hal-hal lainnya," ujar Heru.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan bahwa JSDP terbagi menjadi menjadi 15 Zona.

Salah satu zona prioritas untuk dibangun, yaitu Zona 1 yang terdiri dari 6 paket termasuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan jaringan perpipaan.

Paket 1, 2, 3, dan 4 dibangun dengan sumber dana APBN melalui pembiayaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), sedangkan Paket 5 dan Paket 6 yang melayani kecamatan di Jakarta Utara dan 5 kecamatan di Jakarta Barat dibangun dengan sumber dana APBD Provinsi DKI Jakarta.

“Pembangunan Zona 1 ini adalah sinergi bersama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Pemprov DKI Jakarta. Untuk itu, kami secara intens berkomunikasi dan berkoordinasi agar pembangunan ini terlaksana sesuai target,” kata Heru.

Baca juga: Sambungan pipa air bersih PAM Jaya di Kamal Muara tinggal dua RT

Baca juga: Pj Gubernur: DKI bertransformasi menjadi kota global setelah IKN aktif

Baca juga: Pemprov DKI lakukan persiapan hadapi arus mudik Lebaran

 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023