Jakarta (ANTARA News) - Klub Sriwijaya FC yang bermarkas di Palembang, Sumsel, berkomitmen tidak telat membayar gaji pemainnya setiap bulan, meski tidak mendapat dana APBD.

Komitmen itu merupakan bukti Presiden Klub H Dodi Reza Alex pun sangat peduli kepada para pemainnya. Dia dua kali menggadaikan aset pribadi termasuk rumahnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan untuk membayar gaji pemain.

Bagi manajemen, terlambatnya pembayaran lebih kepada komunikasi dan pendekatan kepada para pemainnya. Pasalnya, Sriwijaya FC hanya mengandalkan dana sponsor.

"Itu selalu kami komunikasikan dengan pemain dan mereka selalu mengerti. Lagi pula keterlambatan itu hanya persoalan teknis saja.  Artinya tidak lebih dari dua bulan. Ketika bulan ini terlambat, misalnya, sudah kami komunikasikan akan dibayar langsung dua bulan, pada bulan berikutnya," kata Direktur Keuangan Sriwijaya FC, Augie Bunyamin di Jakarta, Senin.

Untuk pembayaran gaji pemain, Presiden Klub H Dodi Reza Alex selalu menyiapkan dana segar, jika uang dari sponsor terlambat masuk. Bahkan anggota DPR RI ini sudah dua kali menggadaikan rumahnya di Kemang Jakarta.

"Sudah dua kali, semuanya untuk membayar gaji pemain. Itu dilakukan Presiden demi kelancaran dan kelangsungan klub. Tetapi sekali lagi, kondisi ini tidak ada pengaruhnya dengan pemain, mereka semua memaklumi kondisi ini dan tidak ada persoalan.

Karena mereka juga mengerti, buktinya mereka tetap semangat dan bertanding penuh semangat. Kami pikir, keuangan SFC tidak ada masalah. Karena sejauh ini persoalan itu bisa kami atas, meski tanpa APBD," jelas Ogie.

Sementara itu Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainudin mengatakan, sudah dua kali Dodi menggadaikan rumahnya, pada musim 2009/2010 lalu, DOdi pernah menggadaikan rumah sebesar Rp7 miliar untuk membayar gaji pemain, dan dia kembali mengadaikan rumahnya sebesar Rp4 miliar untuk membayar dua bulan gaji pemain.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012