London (ANTARA) - Walt Disney Co memulai pemutusan hubungan kerja (PHK) gelombang kedua pada Senin yang memecat 7.000 karyawan guna menghemat beban  operasional perusahaan sampai 5,5 miliar dolar AS (Rp82,12 triliun).

Menurut seorang sumber, perusahaan ini diperkirakan akan memangkas "ribuan" pekerja dalam PHK yang dimulai Senin dan berlanjut hingga Kamis. PHK putaran terakhir itu membuat perusahaan itu memecat total 4.000 karyawan.

PHK akan terjadi di seluruh segmen bisnis perusahaan ini, termasuk Disney Entertainment, ESPN dan taman hiburan Disney, serta produk-produk Disney.

Namun, hal itu diperkirakan tidak akan mempengaruhi pekerja-pekerja garis depan yang dipekerjakan di taman-taman dan resor.

Disney mengumumkan rencana PHK pada Februari lalu bersamaan dengan reorganisasi besar-besaran dalam merestrukturisasi perusahaan dan mengembalikan pengambilan keputusan kepada para eksekutif kreatif Disney. Langkah tersebut dilakukan guna menciptakan merampingkan bisnis perusahaan.

Baca juga: Disney pecat 7.000 karyawan demi penghematan biaya

Industri hiburan dipaksa memangkas anggaran sejak merangkul layanan streaming video yang telah membuat perusahaan-perusahaan media merugi miliaran dolar AS saat mereka meluncurkan layanan untuk menyaingi Netflix Inc.

Perusahaan-perusahaan media mulai memangkas belanja setelah pada awal 2022 Netflix untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir mengalami penurunan jumlah pelanggan.

Sejak itu, Wall Street memprioritaskan tingkat keuntungan ketimbang pertumbuhan pelanggan layanan streaming.

Pada 27 Maret, Disney sudah mengingatkan karyawan-karyawannya bakal terdampak pengurangan tenaga kerja. Perusahaan ini juga mengungkapkan PHK gelombang kedua yang lebih besar akan dilakukan April ini.

PHK gelombang ketiga diperkirakan terjadi sebelum awal musim panas.

Baca juga: Disney jajaki kemungkinan bikin konten untuk kompetitornya

Sumber: Reuters
 

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023