Jakarta (ANTARA) - Formula 1 menuju Azerbaijan pada akhir pekan ini untuk balapan seri keempat di kalender menyusul jeda selama empat pekan.

Sirkuit Baku juga akan menjadi arena pertama dari enam balapan sprint yang dijadwalkan pada musim ini, sekaligus menandai debut dari format sprint baru.

Kualifikasi untuk balapan utama Grand Prix Minggu akan berlangsung Jumat sedangkan sesi kualifikasi Sprint Shootout digelar pada Sabtu siang waktu setempat sebelum dilanjutkan balap sprint sore harinya pada hari tersebut.

Sirkuit Baku menawarkan tantangan tersendiri dengan karakternya sebagai sirkuit jalan raya yang memiliki tikungan sempit, grip yang tak terlalu tinggi dan langsung berbatasan dengan pagar pembatas.

Di satu sisi, downforce berperan penting agar mobil gesit di tikungan. Di sisi lain lintasan lurus sepanjang 2km di Baku menuntut drag yang rendah sehingga kompromi setup yang tepat akan sangat menentukan.

Pebalap Red Bull Max Verstappen sementara ini memimpin klasemen pebalap dengan 69 poin, mengungguli rekan satu timnya Sergio Perez dengan margin 15 poin.

Sedangkan pebalap Aston Martin Fernando Alonso di peringkat ketiga dengan 45 poino.

Baca juga: F1 perkenalkan format baru balapan Sprint di GP Azerbaijan

Profil Sirkuit Baku

Jarak satu putaran: 6,003km
Rekor lap: 1:43,009 (Charles Leclerc, Ferrari, 2019)
Jarak balapan: 306,049km atau 51 putaran.
Podium balapan 2022: #1 Max Verstappen (Red Bull), #2 Sergio Perez (Red Bull), #3 George Russell (Mercedes)
Pole position 2022: Leclerc (Ferrari, 1:20,260)

Baku debut di kalender F1 pada 2016 dengan menggelar balap GP Eropa dan sejak 2017 balapan berganti nama menjadi GP Azerbaijan. Balapan edisi tahun 2020 dibatalkan karena pandemi COVID-19.

Sejauh ini belum ada pebalap yang memenangi GP Azerbaijan lebih dari satu kali: Nico Rosberg (2016), Daniel Ricciardo (2017), Lewis Hamilton (2018), Valtteri Bottas (2019), Sergio Perez (2021) dan Max Verstappen (2022), demikian catatan FIA.

Kendati belum pernah menang di Baku, Sebastian Vettel menjadi pebalap paling sukses di sirkuit itu, dalam hal perolehan poin, dengan mengemas 83 poin.

Sedangkan Perez mengoleksi empat podium di sana. Selain menang pada 2021, sang pebalap Meksiko finis P3 untuk Force India pada 2016 dan 2018 dan finis runnerup pada tahun lalu bersama Red Bull.

Mercedes dan Red Bull sama-sama meraih tiga kemenangan di Baku, namun salah satu kemenangan Silver Arrow diraih pada GP Eropa 2016.

Mercedes juga menjadi tim dengan paling banyak poin di Baku (158), serta podium terbanyak (enam) dan memimpin balapan sepanjang 143 putaran.

Meski menjadi tim paling sukses di GP Azerbaijan, Red Bull belum pernah merebut pole position di sana di saat Mercedes dan Ferrari masing-masing pernah tiga kali start terdepan di Baku.

Hanya Rosberg dan Bottas pebalap yang sejauh ini mampu mengonversi pole menjadi kemenangan di Baku.

Ricciardo memenangi balapan di Baku dari posisi start ke-10 pada 2017, meski sempat tercecer ke P17 sebelum bangkit untuk finis pertama.

Balapan di Baku juga menyaksikan Lance Stroll merayakan podium perdananya di F1 menyusul finis P3 pada 2017.

Red Bull telah memenangi tiga balapan di awal musim untuk pertama kalinya, menegaskan dominasi mereka dengan memimpin 92 persen jalannya balapan atau 151 lap dari total 165.

Sedangkan Aston Martin muncul sebagai penantang baru dengan tiga finis podium beruntun lewat penampilan Fernando Alonso.

Baca juga: Alonso bersemangat hadapi Sprint di GP Azerbaijan
Baca juga: Leclerc sebut Ferrari perlu persiapan matang jelang GP Azerbaijan

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023