Siak, Riau, (ANTARA) - Dinas Pariwisata(Dispar) Siak, Provinsi Riau melaporkan sekitar 100 ribu orang melakukan kunjungan wisata ke sejumlah destinasi wisata yang ada di Kabupaten Siak pada libur Lebaran 1444 Hijriah, dengan jumlah terbanyak terjadi tiga hari setelah Lebaran yakni 23-25 April lalu.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Siak, Tekad Perbatas Setia Dewa melalui Kepala Bidang Destinasi Wisata, Paula Chandra, Selasa mengatakan jumlah ini meningkat drastis dibanding tahun lalu hanya 58 ribu.

"Itu belum semua data masuk, masih ada beberapa destinasi wisata yang kami belum perbaharui, " kata Paul.

Dia mengatakan, dari sekian destinasi wisata yang ada, Skywalk Tengku Buang Asmara (TBA) di Kecamatan Mempura menjadi primadona bagi wisatawan dari dalam dan luar daerah. Objek wisata yang ada jembatan kaca itu pada hari kedua libur lebaran dikunjungi belasan ribu orang.

Dengan tiket seharga Rp10 ribu, pengelola destinasi Skywalk TBA sempat kewalahan menghadapi ribuan pengunjung yang ingin naik ke jembatan kaca itu. Petugas terus mengimbau pengunjung agar tertib saat berada di atas Skywalk.

"Sempat kewalahan mengatur ribuan pengunjung yang antrian di meja tiket, dan di pintu masuk. Kami sampai mengunakan pengeras suara mengatur pengunjung tidak berlama-lama di atas jembatan kaca, kalau untuk dibatasi juga sulit," ujarnya.

Dikatakannya, Skywalk memiliki keunikan tersendiri yakni pengunjung dapat melintas di jembatan pejalan kaki di atas Sungai Siak tepat di seberang Istana Siak. Apalagi jika dikunjungi saat malam, pengunjung disuguhkan dengan "dancing light" di Skywalk yang tentunya menarik dan "instagramable".

Sebagai gambaran objek wisata di Siak pada libur lebaran pertama ada sebanyak 9.932 orang berkunjung ke Skywalk TBA. Lalu di Ikon Wisata Istana Siak 5.050 orang, Bandar Tepian Sungai Jantan 4064, Taman Tengku Agung 3048, Embung Terpadu Dayun 1269, Rumah Datuk Pesisir 993, Taman Rusa 914, Queen Star water Park 411, Makam Sultan Syarif Kasim 80, Tangsi Belanda 77, Taman rajawali 91, dan Makam Koto Tinggi 4.

 

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023