Dalam pembacaan amanat Kepala Staf AD (KASAD) Jendral Maruli Simanjuntak, dia mengatakan bahwa TMMD ini merupakan bagian dari program lintas sektoral yang diprakarsai TNI dan lembaga terkait, dengan tujuan membantu percepatan pembangunan daerah tertinggal, terisolir, dan terluar (3T) sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Telah dikerjakan sasaran fisik berupa pembangunan dan infrastruktur pada 50 kabupaten/kota di Indonesia, terutama pembangunan fasilitas umum dan sosial, seperti pembuatan jalan baru, peningkatan jalan, pembuatan jembatan, tanggul, pemasangan gorong-gotong, pembuatan pos kamling, sarana olahraga, rehab tempat ibadah, rumah tidak layak huni dan MCK, pembuatan sumur bor, rehab sekolah dan posyandu, serta lain-lain sesuai kebutuhan masyarakat di wilayah," katanya.
Baca juga: Enam posko pencegahan karhutla di Kampar disiapkan TNI AD
Di Kabupaten Siak, lanjutnya, kegiatan fisik cukup banyak dan panjang waktunya mulai dari 20 Februari lalu. Salah satunya termasuk peningkatan jalan sepanjang 1,3 kilometer, lebar 4 meter, dan tinggi 20 sentimeter yang semula jalan tanah sekarang sudah dicor.
Lebih lanjut ia mengapresiasi bantuan bupati, termasuk semula hanya rehab empat rumah dengan menjadi 14 rumah. Juga pengeboran air yang semula dua titik jadi enam titik, dua MCK, dan rehab tempat ibadah.
"Ini bermanfaat tak hanya bagi rumah tangga tapi juga pertanian. Untuk ketahanan pangan pada 250 hektare dilakukan untuk normalisasi saluran irigasi," kata Erwin Djatniko didampingi Panglima Kodam (Pangdam) Bukit Barisan, Komandan Resor Miiliter 031/Wirabima, dan Komandan Distrik Militer 0322 Siak.
TMMD di Provinsi Riau hanya dilakukan di Siak dan pada wilayah Komando Daerah Militer Bukit Barisan ada delapan daerah. Kegiatan dianggarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak Rp3,2 miliar dan sekitar Rp400 juta dari TNI AD untuk kegiatan non fisik.
Baca juga: Aster Kasad dan Mabes TNI AD tinjau pelaksanaan TMMD ke-119 di Siak
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
