Tantangan atau permasalahan dalam pendidikan setiap saat terus berkembang, sehingga untuk menjawab diperlukan kebebasan dalam belajar mengajar, maka melalui Program Merdeka Belajar tentu menjadi solusi
Samarinda (ANTARA) - Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hetifah Sjaifudian mengapresiasi Program Merdeka Belajar yang selama ini dijalankan pemerintah, karena program ini terus berupaya menjawab beragam tantangan.

"Tantangan atau permasalahan dalam pendidikan setiap saat terus berkembang, sehingga untuk menjawab diperlukan kebebasan dalam belajar mengajar, maka melalui Program Merdeka Belajar tentu menjadi solusi," ujar Hetifah dalam rilis yang dikirim ke Samarinda, Rabu.

Dalam beberapa tahun terakhir, katanya, telah ada 24 episode Merdeka Belajar yang terus berupaya menjawab berbagai tantangan dalam ekosistem pendidikan di Indonesia, mulai dari masalah pendanaan, kualitas pendidikan, infrastruktur dan teknologi, serta keterlibatan berbagai pihak hingga masyarakat.

Namun demikian ia menaruh harapan besar pada tahun ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) fokus pada kemerdekaan dua pemain kunci pada pendidikan di Indonesia yakni guru merdeka sejahtera dan murid juga merdeka belajar.

"Untuk itu hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana guru dapat memberikan pengajaran yang maksimal, jika kesejahteraan guru saja masih di bawah standar. Karenanya, saya mendesak Kemendikbudristek agar menuntaskan kesimpangsiuran seleksi PPPK guru," katanya.

Baca juga: P2G: Hardiknas jadi momentum evaluasi program Merdeka Belajar

Kemudian menyederhanakan mekanisme seleksi PPPK guru dan mempererat koordinasi dengan pemerintah daerah, sehingga guru tidak menunggu lebih lama lagi. Bahkan Hetifah juga mendorong pemerintah daerah (pemda) menambahkan skema dana tunjangan untuk guru.

Kedua, lanjut dia, bagaimana murid dapat belajar secara maksimal jika dirinya masih berada dalam kondisi yang tidak aman dari tiga dosa pendidikan yakni perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual.

Untuk itu ia mendorong Kemendikbudristek kembali mengevaluasi program pendidikan karakter dan regulasi terkait, kemudian mengajak pemda, organisasi persatuan guru, persatuan orang tua, untuk duduk bersama dan menyelesaikan hal ini karena ini adalah tanggung jawab bersama.

"Dengan kemerdekaan guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, saya optimis tujuan Merdeka Belajar akan tercapai dengan optimal. Ini sesuai dengan tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini yakni Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar," kata Hetifah.

Baca juga: LLDIKTI X sampaikan evaluasi penerapan program Merdeka Belajar

 
 

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023