Ada lebih dari 1.300 perguruan tinggi yang berpartisipasi. Ini menjadi catatan baik untuk kita terus melangkah maju dalam menyukseskan transformasi pendidikan...
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Sri Suning Kusumawardani menyatakan sebanyak 725.000 mahasiswa mengikuti berbagai program dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hingga saat ini.

“Hingga hari ini terdapat 725.000 mahasiswa yang mendaftar akun untuk mengikuti program MBKM,” katanya dalam Pelepasan Mahasiswa Program PMM Angkatan 4 Tahun 2024 di Jakarta, Rabu.

Beberapa program yang masuk dalam MBKM antara lain Magang Bersertifikat, Studi Independen, Kampus Mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), serta Membangun Desa (KKN Tematik).

Sri menuturkan pelaksanaan program yang ada di bawah naungan MBKM sejauh ini terus mendapatkan penerimaan yang baik oleh berbagai pihak mulai dari mahasiswa, perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, hingga mitra perusahaan.

Baca juga: Kemendikbudristek: Kampus Merdeka mampu tingkatkan daya saing lulusan

“Ada lebih dari 1.300 perguruan tinggi yang berpartisipasi. Ini menjadi catatan baik untuk kita terus melangkah maju dalam menyukseskan transformasi pendidikan melalui pelaksanaan program-program Kampus Merdeka,” ujarnya.

Menurutnya, antusiasme tinggi atas keikutsertaan mahasiswa, perguruan tinggi, dan mitra industri, terjadi karena banyak cerita baik dari pembelajaran inovatif yang ditawarkan oleh MBKM.

“Terlebih program-program MBKM memiliki fokus pada peningkatan kompetensi berbasis minat,” kata Sri.

Sebagai contoh, antusiasme yang tinggi tersebut tercermin dari jumlah pendaftar Program PMM Angkatan 4 yang mencapai 57.822 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Menggugah semangat belajar lewat program Kampus Mengajar

PMM sendiri merupakan program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia, sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman.

Sri menjelaskan mahasiswa melalui Program PMM diberikan kesempatan untuk merasakan pertukaran nilai-nilai budaya, sekaligus mengasah berbagai kompetensi seperti komunikasi interpersonal, kemampuan adaptasi, kreativitas, dan memperkuat toleransi.

Nantinya mahasiswa peserta Program PMM akan dipertemukan dengan ribuan mahasiswa lain dari Sabang sampai Merauke untuk saling berkenalan, saling bersahabat, serta saling berbagi pengalaman, dan belajar keragaman budaya Nusantara.

“Mereka akan menempuh pertukaran mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi di pulau yang berbeda selama satu semester,” ujarnya.

Baca juga: Kemendikbudristek: Program PMM perkuat persatuan Indonesia

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024