Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memasang 1000 kamera pengintai (CCTV) anti peluru di titik-titik rawan kejahatan untuk meningkatkan keamanan di ibukota.

"Nanti akan dipasang CCTV yang anti peluru," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.

Menurutnya, standar kamera anti peluru tersebut akan disamakan dengan kamera pengintai yang digunakan oleh pihak Dinas Perhubungan (Dishub) serta Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas).

"Ya modelnya samalah seperti yang dipakai Dishub dan Ditlantas," katanya.

Mengenai jumlahnya, menurut Ahok, akan disesuaikan dengan jumlah titik rawan kejahatan yang ada di Jakarta. Pihaknya akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menentukan titik mana saja yang akan dipasangi kamera pengintai.

"Kalau memang perlu seribu, ya pasang seribu," kata Ahok. Tidak hanya di titik-titik rawan saja, Ahok bahkan akan meminta beberapa pengelola gedung untuk menggunakan kamera pengintai sejenis untuk memudahkan pengawasan.

"Nanti gedung juga akan dipasang, biar aman," katanya.

Langkah itu perlu karena Jakarta sudah seperti kota metropolitan dengan dinamika kerja yang cukup tinggi, banyak warga yang harus pulang malam karena kesibukannya.

"Memang kebutuhan kota metropolitan orang mau pulang malam itu gimana, kita harus ada CCTV yang lebih baik," katanya.

Nantinya, hasil intaian tersebut bisa diawasi juga oleh masyarakat. "Nanti sewa satu gedung, kami mau kasih akses ke CCTVnya," kata Ahok.

(Dny)

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013