Potensi konflik sosial mengalami penurunan mulai tahun 2018 dan ada tiga kecamatan yang potensi konflik sosial berada di bawah garis standar sehingga harus ditingkatkan
Depok, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kota Depok, Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berupaya menciptakan dan menjaga kerukunan antaretnis dan antarumat beragama di daerah itu

"Kami berupaya untuk terus menjaga kerukunan antar etnis dan antar umat beragama di Kota Depok," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Jumat.

Ia mengatakan dalam menjaga keberagaman umat beragama dan etnis berkolaborasi dengan forkompimda di mana  untuk perwakilan dari Pemerintah Kota Depok adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).

"Kesbangpol akan berkolaborasi dengan forkompimda, dalam hal ini kepolisian, kejaksaan dan lain sebagainya," katanya.

Ia menyebutkan berdasarkan hasil survei Kesbangpol dan Universitas Indonesia (UI), kerukunan beragama di Kota Depok meningkat.

Potensi konflik sosial, kata dia, mengalami penurunan mulai tahun 2018 dan ada tiga kecamatan yang potensi konflik sosial berada di bawah garis standar sehingga harus ditingkatkan.

"Tahun 2021 meningkat satu poin. Justru yang unik ada potensi kerentanan dalam suatu agama tertentu terkait ideologi dan kepercayaan sehingga memicu konflik," demikian Mohammad Idris.

Baca juga: Wali Kota Depok mengajak umat beragama menjaga toleransi

Baca juga: Wawali Depok: Momentum Lebaran mengutamakan kerukunan

Baca juga: Rektor UI mengundang para penggiat kerukunan umat

Baca juga: Hidup guyub, Wakil Walikota: Toleransi sudah diterapkan Depok sejak lama

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023