Jakarta (ANTARA) - Platform pembayaran digital Ayoconnect menggandeng komunitas Girls in Tech Indonesia untuk mendukung pengembangan soft skill atau kemampuan personal bagi kaum perempuan dan lingkungan kerja ramah gender di sektor teknologi.

VP Operations Ayoconnect Juliana Ariesta dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan perempuan mempunyai masa depan di industri teknologi seiring dengan fleksibilitas dalam mengatur peran dan kesempatan untuk bekerja di mana saja.

"Proses perubahan stigma dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memotivasi satu sama lain untuk terus mengasah keterampilan yang relevan," ujar Juliana.

Baca juga: Ayoconnect luncurkan solusi bantu infrastruktur digital sektor bisnis

Salah satu wujud pemahaman multiperan di Ayoconnect untuk mendukung lingkungan ramah gender adalah pemberian cuti melahirkan hingga 90 hari berbayar dan tambahan hingga 90 hari cuti tidak berbayar serta cuti khusus peran Ibu 12 hari.

"Pekerja perempuan juga dipersilakan untuk mendiskusikan keperluan cuti dengan manajerial terkait dengan peran dan situasinya," ujar Juliana.

Ayoconnect bersama komunitas Girls in Tech Indonesia ikut mendukung adanya Program Girls in Tech Scholarship agar perempuan lebih percaya diri dengan potensi dan pilihan karir di sektor teknologi. Program beasiswa yang dibuka hingga 10 Mei 2023 itu fokus pada peningkatan kemampuan digital perempuan muda di industri teknologi yang didukung dengan pendanaan penuh oleh CSG, pelatihan dari Hacktiv8 dan Remote Skills Academy.

Pendaftaran program terbuka untuk mahasiswi tahun akhir dengan latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan informasi serta tidak dipungut biaya apapun.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan nilai proporsi perempuan Indonesia yang bekerja di posisi manajerial selama dua tahun terakhir. Posisi pada 2022 sebesar 32,26 persen turun 0,82 poin dari posisi 2020 sebesar 33,08 persen.

Padahal, proporsi perempuan Indonesia yang bekerja di posisi manajerial tercatat terus meningkat sejak 2015 hingga 2020. Tantangan bagi perempuan di industri teknologi juga tinggi karena adanya bias dan stereotip bahwa sektor itu hanya diperuntukkan untuk para pria.

Baca juga: Perempuan sering hadapi tantangan unik dalam berinvestasi, apa saja?

Baca juga: Indonesia punya potensi besar untuk industri fintech

Pewarta: Satyagraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023