Jumlah penduduk yang bekerja naik 16.615 orang dibanding kondisi Februari 2022.
Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan jumlah tenaga kerja di Provinsi Papua Barat pada Februari 2023 sebanyak 588.729 orang atau mengalami kenaikan 16.615 orang.
 
Pelaksana Tugas Kepala BPS Papua Barat Johannis Lekatompessy, di Manokwari, Jumat, mengatakan membaiknya kondisi perekonomian berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja pada sejumlah sektor usaha.
 
"Jumlah penduduk yang bekerja naik 16.615 orang dibanding kondisi Februari 2022," kata Johannis saat konferensi pers.
 
Ia menjelaskan 588.729 tenaga kerja itu terdiri dari pekerja penuh 368.698 orang, pekerja paruh waktu 161.129 orang, dan setengah menganggur atau pekerja kurang dari 35 jam seminggu ada 58.911 orang.
 
Penyerapan tenaga kerja tersebut mempengaruhi jumlah pengangguran di Papua Barat turun sebanyak 625 orang menjadi 34.461 orang.
 
"Angka pengangguran kita turun, karena ada peningkatan penduduk yang bekerja," kata dia lagi.
 
Dia menerangkan lapangan usaha pertanian menyerap 37,75 persen tenaga kerja, perdagangan 15,49 persen, administrasi pemerintahan 13,88 persen, konstruksi 5,14 persen, pendidikan 5 persen, dan pergudangan 4,88 persen.
 
Kemudian, industri pengolahan 4,88 persen, penyediaan akomodasi 3,93 persen, jasa lainnya 2,75 persen, kesehatan dan sosial 2,40 persen, pertambangan dan penggalian 1,37 persen.
 
Selanjutnya, informasi dan komunikasi 1,24 persen, jasa keuangan dan asuransi 1,19 persen, jasa profesional 1,04 persen, pengadaan listrik dan gas 0,91 persen, pengadaan air, dan real estate 0,04 persen.
 
Selama periode Februari 2022-Februari 2023, kata dia lagi, pertanian dan administrasi pemerintahan menjadi sektor yang tertinggi penyerapan tenaga kerja lebih kurang 43.392 orang.
 
"Proporsi penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 59,54 persen dan formal 40,46 persen," ujar Johannis.
 
Ia melanjutkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) laki-laki turun dari 5,98 persen pada Februari 2022 menjadi 5,81 persen pada Februari 2023.
 
Sedangkan untuk TPT perempuan turun dari 5,43 persen pada Februari 2022 menjadi 5,07 persen pada Februari 2023.
 
Apabila ditinjau secara wilayah, TPT perkotaan mengalami penurunan menjadi 6,80 persen dari 7,55 persen pada Februari 2022.
 
"TPT perdesaan justru naik dari 4,67 persen pada Februari 2022 menjadi 4,72 persen pada Februari 2023," kata Johannis.
Baca juga: Industri Petrokimia Bintuni menyerap 3500 tenaga kerja
Baca juga: Sembilan lompatan besar Kemnaker sejahterakan Papua-Papua Barat

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023