Kepastian tersebut dicatatkan Ester berkat kemenangannya atas Xin Yee Ong pada babak 16 besar yang berakhir dengan dua gim langsung 21-15, 21-18.
"Lawan bermain bagus, dia punya kualitas tekanan-tekanan yang cukup baik jadi saya agak tertekan juga selama pertandingan," kata Ester lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.
Ester butuh durasi 36 menit untuk menundukkan pebulu tangkis asal Malaysia itu. Meski terbilang singkat, namun tunggal putri peringkat ke-60 itu cukup disulitkan dengan permainan Ong banyak melakukan pola bertahan.
Kenyamanan yang dipegang oleh Ester pada gim pertama lebih banyak didapat dari kesalahan yang dilakukan oleh lawan. Namun pada gim kedua permainan berlangsung lebih alot.
"Di gim pertama dia masih banyak melakukan kesalahan sendiri, di gim kedua dia lebih safe tapi saya mencoba untuk membatasi serangan lawan. Mendahului terus mencari serangannya," Ester menceritakan.
Baca juga: Pebulu tangkis putri Indonesia alihkan fokus ke nomor perorangan
Setelah melewati tantangan pertama pada bulu tangkis individu putri, selanjutnya Ester akan menghadapi unggulan ketiga asal Vietnam Thuy Linh Nguyen.
Ester akan menghadapi tunggal putri peringkat ke-31 itu untuk pertama kalinya. Sebagai siasat awal, atlet asal Jayapura, Papua, itu akan mencoba bermain lebih berani.
"Besok saya harus lebih berani, faktor tegang juga sudah harus diredam. Saya juga akan mempelajari pola permainan lawan," ungkap Ester.
Sementara itu, pada babak yang sama Komang akan menghadapi Lee Xin Yi Megan asal Singapura.
Pebulu tangkis asal Bali itu mengaku sudah sepenuhnya fokus di nomor perorangan dan melupakan kekalahan pada babak final beregu, Kamis. Dia bertekad untuk menyabet medali di debut SEA Games kali ini, sekaligus mengobati kekalahan tim beregu putri saat menghadapi Thailand.
"Saya mau semangat lagi meraih medali di sini," pungkas Komang.
Baca juga: Komang kembali tundukkan wakil tuan rumah pada nomor individu
Baca juga: Indonesia raih emas bulu tangkis beregu putra yang ke-18 di SEA Games
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
