"Pertemuan Presiden Yudhoyono dan PM Howard akan membicarakan agenda dengan substansi yang luas termasuk Kasus pemberian visa pada 42 warga Papua, upaya menstabilkan hubungan bilateral serta kerjasama ekonomi sosial, budaya, politik dan keamanan," ka
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Australia, Hamzah Thayeb, kembali ke Canberra, ibukota Australia, Jumat, untuk melanjutkan masa tugasnya setelah beberapa waktu lalu dipanggil pulang oleh Pemerintah Pusat sehubungan dengan kasus pemberian visa kepada 42 nelayan Papua dari Pemerintah Australia. Juru Bicara Departemen Luar Negeri RI, Desra Percaya, dalam press briefing di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa Hamzah Thayeb segera berangkat, dan dijadwalkan tiba di Canberra pada akhir minggu ini. Alasan penugasan kembali Hamzah ke Canberra, ujar Desra, ditujukan untuk menstabilkan hubungan kedua negara serta adanya keperluan bagi Dubes RI berada di Canberra untuk menyiapkan kedatangan PM Howard ke Indonesia pada 26 Juni mendatang. Desra menyatakan, akan ada pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri John Howard yang akan dilangsungkan pada 26 Juni 2006 di Batam. "Pertemuan Presiden Yudhoyono dan PM Howard akan membicarakan agenda dengan substansi yang luas termasuk Kasus pemberian visa pada 42 warga Papua, upaya menstabilkan hubungan bilateral serta kerjasama ekonomi sosial, budaya, politik dan keamanan," katanya. Sementara itu mengenai perjanjian kerjasama antara Indonesia-Australia (security framework agreement) Jubir mengatakan, hal tersebut kemungkinan besar tidak akan ditandatangani dalam kesempatan pertemuan Yudhoyono-Howard dalam pertemuan di Batam. Menurut Desra, kedua negara bahkan belum duduk bersama untuk memulai perundingan tentang perjanjian tersebut kendati keduanya telah bertukar draft perjanjian. Ia menolak memberi rincian mengenai isi perjanjian tersebut dengan alasan kedua negara belum menyelesaikan negosiasi. "Yang pasti, perjanjian tersebut memuat prinsip dan tujuan untuk mempererat hubungan kerjasama keamanan," katanya. Mengenai keberangkatan anggota Komisi I DPR RI ke Australia pada 12 Juni mendatang, Desra mengatakan, pemerintah akan memfasilitasi keberangkatan mereka serta pertemuan mereka dengan pejabat tinggi Australia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006