Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar ....
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Kamis waktu setempat (25/5/2023), membukukan kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,74 persen atau 56,23 poin, menjadi menetap di 7.570,87 poin.

Indeks FTSE 100 berkurang 1,75 persen atau 135.85 poin menjadi 7.627,10 poin pada Rabu (24/5/2023), setelah menyusut 0,10 persen atau 8,04 poin menjadi 7.762,95 poin pada Selasa (23/5/2023), dan terangkat 0,18 persen atau 14,12 poin menjadi 7.770,99 poin pada Senin (22/5/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan tembakau multinasional Inggris dan perusahaan rokok internasional terbesar keempat di dunia Imperial Brands PLC yang merosot 3,01 persen; serta perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris yang mengoperasikan layanan di Asia, Afrika, Eropa, dan Oseania, Vodafone Group PLC jatuh 2,79 persen.

Baca juga: Saham Inggris dibuka jatuh karena kekhawatiran kenaikan suku bunga BoE

Sementara itu, Dechra Pharmaceuticals PLC, sebuah perusahaan industri farmasi internasional yang berfokus pada pasar hewan terangkat 2,64 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pengelola dana lindung nilai Amerika yang didirikan dan dijalankan oleh Bill Ackman, Pershing Square Holdings Ltd. meningkat 2,53 persen, serta perusahaan yang menyediakan layanan perjudian daring Flutter Entertainment Public Limited Company menguat 2,02 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023