Kuala Lumpur (ANTARA) - Departemen Statistik Malaysia (DOSM) menyebutkan inflasi Malaysia mengalami peningkatan pada kadar yang lambat sebesar 3,3 persen pada April 2023 dengan poin indeks 130 dibandingkan 125,9 di bulan yang sama pada 2022.

Dalam pernyataan media yang dikeluarkan di Putrajaya, Jumat, DOSM menyebutkan inflasi di Malaysia masih didorong oleh restoran dan hotel (6,6 persen), serta makanan dan minuman non-alkohol (6,3 persen).

Meski demikian, menurut DOSM, kenaikan yang lebih lambat untuk kelompok transportasi sebesar 2,3 persen dibandingkan Maret 2023 (2,4 persen) sedikit banyak mengimbangi inflasi negara tersebut dari peningkatan yang lebih tinggi.

Bobot untuk makanan dan minuman non-alkohol (29,5 persen), transportasi (14,6 persen), serta restoran dan hotel (2,9 persen) yang mencakup 47 persen dari indeks harga konsumen (IHK) juga berdampak signifikan terhadap tingkat inflasi dan biaya hidup di Malaysia.

Selain itu, DOSM mengatakan peningkatan inflasi di negara tersebut pada April lalu juga didorong oleh kenaikan pada kelompok dekorasi, perkakas dan pemeliharaan rumah tangga (3,0 persen).

Kemudian, ada aneka barang dan jasa (2,5 persen), kesehatan (2,1 persen), serta jasa rekreasi dan budaya (1,8 persen).

Kelompok makanan dan minuman non-alkohol menyumbang 29,5 persen dari keseluruhan IHK telah mencatatkan kenaikan moderat sebesar 6,3 persen (Maret 2023, 6,9 persen). Dari 230 item makanan dan minuman, 64,3 persen mencatat kenaikan harga dibanding April 2022.

Penerapan Skema Harga Maksimum Musim Festival (SHMMP) yang dimulai 15-30 April 2023 selama 16 hari sedikit banyak meredam inflasi komponen tersebut yang terus meningkat.

Seiring dengan peningkatan yang moderat pada komponen makan di rumah, komponen makanan di luar rumah juga mencatat peningkatan yang lebih rendah menjadi 8,1 persen dibandingkan Maret 2023 (8,6 persen).

Menu Rahmah yang telah diperkenalkan pemerintah Malaysia sedikit banyak meredam inflasi pangan di luar rumah tersebut dari terus meningkat lebih tinggi. Menu Rahmah menawarkan makanan siap masak dengan harga RM5 ke bawah atau sekitar Rp16 ribu.

Untuk inflasi di tingkat negara bagian, sembilan negara bagian mencatat kenaikan di bawah tingkat nasional sebesar 3,3 persen dengan Kedah dan Wilayah Persekutuan Labuan masing-masing mencatat kenaikan terendah sebesar 2,0 persen.

Sementara hanya lima negara bagian yang mencatat kenaikan di atas tingkat inflasi nasional, yaitu Wilayah Persekutuan Putrajaya (4,1 persen), Sarawak (3,9 persen), Selangor (3,8 persen), Pahang (3,5 persen) dan Perak (3,4 persen).

Semua negara bagian mencatat peningkatan inflasi pada kategori makanan dan minuman non-alkohol.

Peningkatan tertinggi dicatat oleh Sarawak (8,0 persen), diikuti Selangor (7,5 persen), Wilayah Persekutuan Putrajaya (7,0 persen). Pahang (6,4 persen) dan Perak (6,3 persen).

Sementara itu, negara bagian lain menunjukkan peningkatan di bawah tingkat inflasi makanan dan minuman non-alkohol nasional sebesar 6,3 persen pada April 2023.

DOSM menyebutkan jika dibandingkan dengan inflasi di negara lain, inflasi Zona Euro meningkat perlahan menjadi 7,0 persen pada April 2023 dari 6,9 persen pada bulan sebelumnya, sedangkan inflasi di Amerika Serikat turun menjadi 4,9 persen pada April 2023 dibandingkan Maret 2023 (5,0 persen).

Jika dibandingkan dengan negara-negara tertentu di kawasan Asia Pasifik, tingkat inflasi di Malaysia (3,3 persen) lebih rendah dibandingkan dengan inflasi di Singapura, Republik Korea, Indonesia dan Filipina.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani masih waspadai krisis perbankan Eropa dan AS
Baca juga: Ketua BIS peringatkan ancaman terhadap stabilitas keuangan global
Baca juga: WTO: Pertumbuhan perdagangan global 2023 melambat jadi 1,7 persen

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023