Manado (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 bersama Alunjiva Indonesia menggelar “Pelindo Peduli” dengan menyelenggarakan program pelatihan bertajuk “Pemberdayaan Indonesia Inklusif” bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas, di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami memberikan program pelatihan untuk memberdayakan penyandang disabilitas melalui pelatihan UMKM yang lebih mendalam terkait pengembangan usaha yang berkelanjutan dan pendalaman secara akses digital, ekonomi, dan keuangan," kata Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis, di Manado, Senin.

Dia mengatakan kegiatan diikuti peserta yang merupakan penyandang disabilitas di wilayah Manado dan sekitarnya ini merupakan program pelatihan yang dilakukan secara offline dan online, dengan harapan dapat membantu peserta yang telah terpilih untuk mampu mengembangkan usaha yang telah dimiliki dan juga membentuk penyandang disabilitas yang unggul.

“Sebelum dilakukan program pelatihan, Pelindo Regional 4 bersama Alunjiva Indonesia terlebih dahulu telah melakukan proses seleksi terhadap para peserta,” kata Enriany.

Dimana, katanya, proses seleksi untuk pelatihan kepada UMKM ini dilakukan secara mendalam guna mendapatkan peserta yang memiliki potensi dan keinginan yang kuat untuk menjadi seorang wirausaha dan mengembangkan usahanya yang selama ini dijalankan.

Dari hasil seleksi tersebut, lanjut dia, pelatihan ini berhasil memenuhi kebutuhan program yaitu 20 orang peserta program dari berbagai disabilitas seperti tuna daksa, tuna netra, tuna rungu/tuli, dan mental.

Selanjutnya para peserta UMKM akan mengikuti pelatihan selama delapan hari dengan memberikan modul-modul pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan usaha, mulai dari penguatan nilai dari usaha dan jasa, strategi pemasaran dan diversifikasi produk, dan juga keberlanjutan usaha.

Enriany menyebutkan bahwa seluruh trainer dalam pelatihan tersebut dibantu oleh tim fasilitator program yang turut mengevaluasi dan memonitor peningkatan kemampuan peserta dari awal hingga akhir pelatihan.

Dalam hal ini, katanya, seluruh peserta memiliki kesempatan untuk berdiskusi secara langsung oleh para pengajar di dalam grup maupun secara langsung.

“Diharapkan seluruh pihak dapat bersinergi secara bersama-sama untuk memberdayakan dan mengembangkan penyandang disabilitas di wilayah Manado dan sekitarnya agar menjadi penyandang disabilitas yang unggul dan mandiri," jelasnya.

Fanny Evrita, Co-Founder Alunjiva Indonesia menambahkan, sejalan dengan misi Alunjiva Indonesia dalam membentuk disabilitas yang unggul dan berdaya saing di dunia usaha, program pelatihan bersama Pelindo Peduli ini diharapkan menjadi bentuk praktek baik bentuk sinergitas kolaborasi pentahelix untuk menciptakan ekosistem masyarakat wirausaha yang inklusif bagi seluruh kalangan.

“Khususnya bagi penyandang disabilitas agar dapat memperoleh kesempatan yang setara terhadap pengembangan usaha, bantuan modal, maupun pengembangan keahlian,” ucapnya.

Seluruh pihak juga berharap agar para peserta mampu untuk mengubah perekonomian masyarakat wirausaha yang inklusif bagi seluruh kalangan terutama penyandang disabilitas.

Baca juga: Menkop Teten targetkan ada 50 wirausaha disabilitas pada 2023
Baca juga: Memberdayakan kehidupan disabilitas, dari UMKM hingga pemahaman budaya
Baca juga: Inklusivitas ekonomi bagi penyandang disabilitas pada KTT G20
Baca juga: Pelindo cetak laba bersih Rp3,9 triliun pada 2022


Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023